Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga alias Menpora, Dito Ariotedjo, meminta agar suporter Timnas Indonesia bisa menjaga sikap dan bersikap santun, seperti kultur asli dari bangsa Indonesia.
Ajakan ini dirinya sampaikan menyusul adanya sanksi terhadap federasi sepak bola Indonesia (PSSI).
"Tetap, kita harus mengedepankan kultur asli kita yaitu kesantunan," kata Dito Ariotedjo kepada awak media di Jakarta, Rabu, menanggapi sanksi FIFA (Federation Internationale de Football Association (FIFA) terhadap Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

PSSI mendapat sanksi dari FIFA imbas perilaku diskriminatif suporter ketika timnas Indonesia menjamu timnas Bahrain pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga di Stadion GBK, Jakarta, Maret.
Sanksi yang diterima berupa denda senilai Rp400 juta dan harus mengurangi sekitar 15 persen dari kursi yang tersedia pada pertandingan kandang selanjutnya.
Menpora mengatakan telah memantau sanksi yang diberikan dan menurutnya, sanksi tersebut merupakan sanksi administratif yang masih ringan untuk diselesaikan PSSI.
Ia memahami bahwa euforia dan semangat bersatu masyarakat untuk mendukung timnas Indonesia yang sedang berjuang lolos ke Piala Dunia 2026 sangat tinggi.
Namun, dukungan terhadap timnas harus diberikan dengan cara-cara yang pantas sehingga tidak menimbulkan kerugian yang tidak diinginkan.
"Itu harus menjadi evaluasi dan juga edukasi kembali," katanya.
Baca Juga: Menguji Kejeniusan Kluivert: Pos Kiper Timnas Indonesia Rapuh Jelang Lawan China
Menpora mengatakan perilaku diskriminatif dari suporter Indonesia kemungkinan dipicu karena merasa mendapatkan ketidakadilan saat Indonesia bertandang ke markas Bahrain.

"Jadi pastinya ini saya rasa fenomena yang baru untuk masyarakat kita dan pastinya seiring waktu akan makin dewasa," katanya.
Meski demikian, Menpora menginginkan agar suporter Indonesia terus memberikan dukungan dengan tetap mengedepankan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia terutama kesantunan.
"Jadi (kesantunan) itu yang harus kita perlihatkan agar dunia tahu bagaimana ramahnya Indonesia," katanya.
Komitmen PSSI Diuji Jelang Laga Kontra China
Menjelang laga penting antara Timnas Indonesia melawan China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, PSSI dihadapkan pada tantangan besar.
Federasi sepak bola Indonesia ini harus menindaklanjuti sanksi yang dijatuhkan FIFA terkait pelanggaran suporter yang berkaitan dengan tindakan diskriminatif.
Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, menegaskan bahwa hukuman dari FIFA harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh elemen sepak bola nasional.
Ia menyoroti pentingnya edukasi dan literasi kepada para pendukung agar menjauhi perilaku diskriminatif seperti ujaran kebencian, rasisme, xenophobia, dan bentuk hate speech lainnya.
"Ini jelas sangat merugikan semua pihak, tapi kita harus bertanggung jawab bersama," ujar Arya.

Sebagai bentuk respons terhadap sanksi tersebut, PSSI akan memberlakukan hukuman itu saat Timnas Indonesia menjamu China pada laga kesembilan Grup C.
Pertandingan krusial ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 5 Juni mendatang pukul 20.45 WIB.
Laga ini menjadi penentu langkah skuad Garuda dalam perburuan tiket ke putaran selanjutnya Kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni puteran keempat kualifikasi atau langsung ke Piala Dunia 2026.
Namun di sisi lain, pertandingan ini juga menjadi ajang pembuktian komitmen PSSI dalam menciptakan atmosfer stadion yang aman, inklusif, dan bebas dari tindakan diskriminatif.
(Antara)