Suara.com - Situasi di klub Emil Audero, Palermo, membuka kemungkinan besar bagi kiper lokal seperti Ernando Ari Sutaryadi dan Nadeo Argawinata untuk menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Timnas Indonesia.
Hal ini berkaitan langsung dengan padatnya jadwal Emil bersama Palermo dalam perjuangan promosi ke kasta tertinggi Liga Italia, Serie A.
Awalnya, Emil Audero digadang-gadang akan menjadi pilihan utama pelatih Patrick Kluivert saat Timnas Indonesia menghadapi China pada pertandingan penting Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 5 Juni mendatang.

Absennya Maarten Paes karena akumulasi kartu kuning semakin memperbesar peluang tersebut.
Namun, realita kompetisi di Italia menunjukkan skenario berbeda.
Saat ini, Palermo tengah fokus menjalani fase krusial dalam playoff promosi Serie B.
Klub asal Sisilia itu finis di posisi ke-8 klasemen akhir musim reguler Serie B 2024/2025, yang berarti mereka berhak mengikuti babak playoff untuk memperebutkan satu tiket ke Serie A musim depan.
Format playoff Serie B cukup ketat.
Tim-tim yang finis di peringkat lima hingga delapan—termasuk Palermo—harus terlebih dahulu melakoni laga preliminary.
Baca Juga: Hasil Laga Pemain Keturunan: Calvin Verdonk Bawa Kabar Baik, Mees Hilgers dan Dean James Menyedihkan
![Kiper Timnas Indonesia, Nadeo Argawinata saat membela Borneo FC. [Dok. IG Nadeo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/11/56709-nadeo-argawinata-saat-membela-borneo-fc.jpg)
Palermo dijadwalkan bertemu Juve Stabia pada 18 Mei.
Jika menang, mereka akan bertarung melawan Spezia dalam dua leg semifinal pada 20–21 Mei dan 25 Mei.
Bila lolos ke final, Palermo akan kembali bertanding dalam dua leg final pada 29 Mei dan 1 Juni.
Jika Palermo berhasil mencapai babak final, maka Emil Audero masih harus menjalani pertandingan hingga 2 Juni dini hari waktu Indonesia.
Dengan jadwal seperti ini, waktu istirahat Emil sebelum membela Timnas Indonesia akan sangat terbatas.
Selain itu, perjalanan panjang dari Italia ke Jakarta hanya akan memperburuk kondisi fisiknya.
Bagi pelatih Patrick Kluivert, memainkan Emil Audero dalam kondisi yang belum pulih sepenuhnya tentu menjadi keputusan berisiko, terutama dalam laga krusial kontra China yang bisa menentukan nasib Timnas Indonesia di babak kualifikasi.
![Kiper Persebaya Surabaya, Ernando Ari resmi dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia. [Dok. IG/@nandoariiiss]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/09/27695-ernando-ari.jpg)
Oleh karena itu, opsi terbaik bisa saja jatuh kepada kiper lokal yang sudah siap tempur sejak awal pemusatan latihan.
Dua nama yang langsung mencuat adalah Ernando Ari Sutaryadi dan Nadeo Argawinata.
Keduanya sudah mengenal atmosfer pertandingan internasional bersama Skuad Garuda dan memiliki pengalaman yang tidak bisa dianggap remeh.
Ernando Ari, yang sebelumnya menjadi andalan pelatih Shin Tae Yong, pernah tampil konsisten dalam beberapa pertandingan penting Timnas Indonesia.
Sedangkan Nadeo dikenal memiliki refleks cepat dan ketenangan dalam situasi tekanan tinggi.
Situasi ini bisa menjadi momen penting bagi keduanya untuk kembali menunjukkan kapasitas sebagai penjaga gawang utama tim nasional.
Dalam konteks jangka panjang, performa mereka di laga melawan China juga bisa menjadi bahan evaluasi pelatih dalam menyusun skuad untuk fase selanjutnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Perlu diketahui, regenerasi penjaga gawang di Timnas Indonesia menjadi aspek penting dalam pembangunan tim nasional.
Kehadiran pemain naturalisasi seperti Maarten Paes dan Emil Audero tentu memberi warna baru, namun pemain lokal seperti Ernando dan Nadeo tetap menjadi aset berharga yang patut terus dikembangkan dan diberi kesempatan.
Saat ini, Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan tim pelatih diperkirakan sedang memantau secara ketat perkembangan Emil Audero di Italia, sekaligus mempersiapkan alternatif terbaik untuk pertandingan kontra China.
Dengan waktu yang terus berjalan mendekati jadwal pertandingan, keputusan final akan sangat bergantung pada progres Palermo di ajang playoff Serie B.
Bagi publik pencinta sepak bola tanah air, laga melawan China akan menjadi ujian berat sekaligus peluang besar. Dan di bawah mistar, Indonesia mungkin kembali mempercayakan benteng terakhirnya kepada anak-anak bangsa sendiri.