Suara.com - Pertandingan antara PEC Zwolle melawan Willem II Tilburg yang digelar pada Rabu (14/5/2025) menjadi sorotan besar, terutama bagi publik sepak bola Indonesia.
Hal ini tidak lepas dari aksi gemilang yang ditunjukkan oleh Eliano Reijnders, gelandang Timnas Indonesia yang sukses mencetak gol penentu kemenangan untuk timnya, PEC Zwolle.
Gol yang dicetak Eliano pada menit ke-79 itu bukan hanya menentukan hasil akhir pertandingan, tetapi juga menyisakan cerita menarik dari proses terciptanya.
Berawal dari umpan matang yang dikirimkan oleh Kaj de Rooij, Eliano menerima bola di sisi tengah pertahanan lawan, lalu melakukan aksi individu yang memukau.
Dengan penuh percaya diri, Eliano menunjukkan teknik gocekan kaki yang lihai untuk mengecoh barisan pertahanan Willem II.
Satu pemain berhasil dilewati, dan tak lama kemudian, dia berhadapan langsung dengan gelandang bertahan lawan yang mencoba menghentikan lajunya, Boris Lambert.
Namun sayangnya bagi Lambert, usahanya justru menjadi sorotan publik. Dalam duel satu lawan satu tersebut, Eliano memanfaatkan kecepatannya dan melakukan dua trik kaki yang membuat Lambert terpeleset dan tersungkur ke tanah.
Momen ini menjadi viral di media sosial, karena menunjukkan bagaimana pemain Timnas Indonesia mampu mempermalukan lawan di salah satu liga top Eropa.
Meski Boris Lambert berusaha mengejar dan memulihkan posisinya, Eliano sudah melesatkan tendangan keras kaki kanan yang gagal diantisipasi oleh kiper Willem II, dan bola pun bersarang di dalam gawang. Skor menjadi 2-1 untuk PEC Zwolle dan bertahan hingga laga usai.
Baca Juga: 3 Alasan Eliano Reijnders Wajib Tampil Starter Lawan China
Tentu publik bertanya-tanya, siapa sebenarnya Boris Lambert, gelandang yang jadi "korban" kelincahan Eliano tersebut? Apakah ia pemain muda tanpa pengalaman, atau justru pemain dengan latar belakang yang solid?
Profil Boris Lambert
Bernama lengkap Boris Luc Lambert, pemain berusia 25 tahun kelahiran Han-ur-Lesse, Belgia.
Berposisi sebagai gelandang bertahan, memiliki tinggi sekitar 1,87 meter dan kaki dominannya kanan.
Di musim ini Boris Lambert sudah memainkan 25 pertandingan di Eredivisie bersama Willem II Tilburg.
Ia juga berhasil mencetak dua gol, setelah resmi bergabung dengan Willem III Tilburg pada Agustus 2024 lalu.
Menariknya, Boris Lambert merupakan mantan rekan setim bek Timnas Indonesia, Jordi Amat.
Ya, hal itu terjadi di musim 2019-2020, saat terakhir Boris Lambert masih bermain untuk KAS Eupen, di mana Jordi Amat juga di sana.
Itulah sekilas profil Boris Lambert. Meski namanya sedang ramai diperbincangkan karena aksinya yang tersungkur saat mencoba menghentikan Eliano Reijnders, Boris Lambert sejatinya adalah pemain bertahan yang cukup solid dan berpengalaman di level Eropa.
Dengan postur 1,87 meter dan kemampuan membaca permainan yang baik, Lambert dikenal sebagai gelandang bertahan yang agresif namun disiplin.
Pengalamannya bermain di Liga Belgia bersama KAS Eupen, serta kini di Eredivisie Belanda bersama Willem II, menjadi bukti kualitasnya sebagai pemain profesional.
Musim pertamanya bersama Willem II Tilburg sejak bergabung pada Agustus 2024 langsung diisi dengan kontribusi penting di lini tengah, termasuk 25 penampilan dan 2 gol sejauh ini.
Pengalamannya sempat satu tim dengan Jordi Amat, bek naturalisasi Timnas Indonesia, juga menunjukkan bahwa Boris sudah terbiasa bermain bersama pemain-pemain dari berbagai latar belakang, termasuk Asia Tenggara.
Insiden saat menghadapi Eliano Reijnders tentu menjadi momen yang disorot publik, apalagi Eliano tengah naik daun sebagai pemain Timnas Indonesia.
Namun hal itu juga menunjukkan tingginya kualitas lawan yang dihadapinya dan merupakan bagian dari dinamika permainan sepak bola.
Dengan usia yang masih 25 tahun, Boris Lambert masih memiliki banyak potensi untuk berkembang dan memperkuat lini tengah Willem II di musim-musim mendatang.
Biodata Singkat Boris Lambert
Nama Lengkap: Boris Luc Lamber
Tanggal Lahir: 10 April 2000
Tempat Lahir: Han-sur-Lesse, Belgia
Usia: 25 tahun
Kewarganegaraan: Belgia
Karier Klub
2018-2019 (KAS Eupen U-21)
2019-2020 (KAS Eupen)
2024 (Willem II Tilburg)
Kontributor: Eko