Suara.com - Secara mengejutkan, nama Stefano Lilipaly kembali menghiasi daftar pemain Timnas Indonesia yang dipanggil oleh pelatih anyar, Patrick Kluivert.
Kurang dari sebulan lagi, Timnas Indonesia akan menghadapi lanjutan laga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga.
Dua pertandingan penting telah menanti, yakni kontra China pada 6 Juni dan Jepang pada 11 Juni mendatang.
Untuk menghadapi dua laga krusial ini, Kluivert telah memanggil 32 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan yang dijadwalkan dimulai pada 26 Mei mendatang.
Dari daftar tersebut, Stefano Lilipaly menjadi salah satu nama yang paling mencuri perhatian publik sepak bola nasional.
Terakhir kali Lilipaly mengenakan seragam Garuda adalah pada 8 September 2023 saat laga uji coba melawan Turkmenistan.
Meski hanya tampil kurang dari 20 menit, ia mampu memberikan kontribusi instan berupa assist yang berujung pada kemenangan 2-0 untuk Indonesia.
Namun sejak saat itu, di bawah asuhan Shin Tae-yong, namanya mulai menghilang dari skuad utama.
Artinya, nyaris dua tahun lamanya pemain berusia 35 tahun ini tak lagi mencicipi atmosfer pertandingan bersama Timnas Indonesia.
Baca Juga: Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
Padahal, secara statistik, performanya bersama Borneo FC tetap konsisten dan impresif.

Pada musim 2024/2025, Lilipaly tampil dalam 23 pertandingan Liga 1, mencetak 5 gol dan 4 assist dari total lebih dari 1.500 menit bermain.
Bahkan, ia hanya satu kali dicadangkan sepanjang musim, yang menunjukkan bahwa ia masih menjadi bagian vital dalam skema permainan Borneo FC.
Penampilan terbaiknya musim ini tercipta saat melawan Arema FC pada Januari lalu, di mana ia mencetak dua gol dan satu assist.
Teranyar, saat menghadapi Madura United pada 10 Mei 2025, ia sukses mencetak gol meski baru pulih dari cedera ringan.
Konsistensi ini diyakini menjadi alasan kuat di balik keputusan Kluivert memanggilnya kembali.
Lantas, bagaimana potensi peran Lilipaly di bawah taktik Kluivert?
Secara gaya bermain, eks pemain SC Cambuur itu lebih dominan beroperasi di sektor sayap kiri.
Jika ditempatkan pada posisi naturalnya, maka Timnas Indonesia kemungkinan besar tetap mengandalkan formasi 3-5-2 yang fleksibel.
Pada formasi ini, Lilipaly bisa diplot sebagai winger kiri menggantikan Ragnar Oratmangoen yang dipastikan absen karena cedera.
Perlu dicatat, absennya Ragnar membuka peluang besar bagi Lilipaly untuk unjuk kemampuan di posisi tersebut.
Sebagai pemain sayap, Lilipaly memiliki keunggulan dalam membaca permainan dan melakukan intersep.
Ia juga dikenal lincah dalam menyisir sisi lapangan dan melakukan tusukan langsung ke area pertahanan lawan.
Namun, tidak tertutup kemungkinan Kluivert mengubah pendekatan dengan menempatkan Lilipaly sebagai gelandang serang dalam formasi 3-4-1-2.
Dalam peran ini, ia bisa menjadi penghubung antara lini tengah dan lini depan, sekaligus menjadi ancaman langsung ke gawang lawan.
Ketajaman insting mencetak gol dan visi bermainnya membuat Lilipaly cukup efektif saat dipasang lebih dekat ke kotak penalti.
Buktinya, tiga dari lima gol yang ia cetak musim ini lahir ketika ia ditempatkan sebagai gelandang serang, ditambah satu assist dari posisi yang sama.
Alternatif lain, jika Kluivert ingin mengeksplorasi opsi serangan dua penyerang, Lilipaly bisa ditandemkan dengan Ole Romeny di lini depan.
Kombinasi pengalaman dan kecerdasan Lilipaly dengan kecepatan Romeny bisa menjadi senjata baru Timnas dalam membongkar pertahanan lawan, terutama saat melawan tim sekuat Jepang.
Tentu, persaingan di lini tengah dan depan akan sangat ketat. Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, hingga Romeny sendiri akan bersaing memperebutkan satu tempat di skuad utama.
Namun, pengalaman 35 caps, 7 gol, dan 6 assist yang dimiliki Lilipaly bersama Timnas tak bisa dipandang sebelah mata.
Terlebih, kehadiran Patrick Kluivert membuka lembaran baru bagi pemain-pemain yang sebelumnya terpinggirkan.
Lilipaly punya momen pembuktian kali ini — bahwa usia bukanlah penghalang selama performa dan konsistensi tetap terjaga.
Dalam wawancara pada Desember 2023, Shin Tae-yong sempat menyebut bahwa meski Lilipaly tampil baik di Liga 1, ia ragu bisa bersaing di level internasional karena faktor usia dan stamina.
Kini, Lilipaly punya peluang untuk menjawab keraguan itu secara langsung di atas lapangan.
Dengan semua pertimbangan tersebut, kehadiran Stefano Lilipaly jelas membuat lini depan Garuda makin "ngeri", terutama saat menghadapi dua raksasa Asia dalam waktu dekat.
Kontributor: Aditia Rizki