Jika gaji 7.500 dollar AS yang saat itu kursnya setara dengan Rp105,4 juta, maka tak menutup kemungkinan upah yang diterima Ramadhan Sananta dari DPMM FC bisa lebih banyak dari ukuran tersebut.
Sebab, sebagai striker Timnas Indonesia yang punya reputasi cukup mentereng, Ramadhan Sananta diprediksi bisa mendapatkan upah yang jauh lebih besar dari DPMM FC. Sananta tak mungkin masuk dalam kategori pemain ASEAN dengan gaji terkecil.
Apalagi, demi menggoda sang pemain agar bersedia bergabung DPMM FC, striker berusia 22 tahun itu sampai harus menolak tawaran yang datang dari salah satu klub besar di Indonesia, Persija Jakarta.
Jika saja Sananta bisa mendapatkan gaji minimal dua kali lipat dari upah kategori terendah tersebut, alias 15 ribu dollar AS per bulan, maka minimal Sananta bisa mendapatkan upah sebesar Rp240 juta per bulan.
Jika kompetisi dihitung selama 10 bulan saja, Sananta bisa menerima gaji Rp2,4 miliar. Itu belum termasuk bonus dan biaya lainnya yang nantinya juga disediakan oleh klub.
Itulah gambaran mengenai estimasi gaji yang mungkin diterima oleh Ramadhan Sananta setelah resmi bergabung dengan DPMM FC, klub asal Brunei Darussalam, untuk musim 2025/2026.
Meski tidak ada informasi resmi dari pihak klub maupun sang pemain, asumsi gaji berdasarkan standar pemain ASEAN di liga kawasan Asia Tenggara memberikan gambaran bahwa Sananta bisa saja menerima bayaran yang jauh lebih tinggi, terutama karena statusnya sebagai penyerang Timnas Indonesia dengan rekam jejak yang cukup gemilang.
Kontributor: Muh Faiz
Baca Juga: Alasan Klub Brunei Darussalam DPMM FC Rekrut Ramadhan Sananta!