Suara.com - Perbandingan Persija Jakarta vs DPMM FC, klub Brunei Darussalam yang lebih dipilih Ramadhan Sananta ketimbang raksasa Ibu Kota.
Kabar bergabungnya Ramadhan Sananta dengan DPMM FC dibagikan lewat laman resmi klub pada Senin (19/5/2025).
Menurut laman klub DPMM FC, Ramadhan Sananta setuju bergabung setelah menolak beberapa klub Tanah Air.
Salah satu klub yang ditolak Sananta adalah Persija Jakarta, hal itu juga dituangkan dalam rilis resmi DPMM FC.
"Ramadhan Sananta setuju untuk menandatangani kontrak dengan DPMM FC," tulis laman resmi klub.
"Ramadhan Sananta mendapat beberapa tawaran dari tim besar Indonesia, termasuk Persija Jakarta."
"Tetapi pilihan pertamanya selalu ke DPMM FC dari Brunei Darussalam," imbuh mereka.
Lebih lanjut, Sananta akan tiba di Brunei Darussalam tepat setelah kompetisi musim ini berakhir.
"Musim akan segera berakhir dan DPMM FC akan memulai persiapan untuk Liga Super Malaysia pada awal Juli 2025."
Baca Juga: Perkiraan Gaji yang Diterima Ramadhan Sananta di DPMM FC, Lebih Tinggi dari Tawaran Persija?
"Ramadhan akan datang ke Brunei bersama keluarganya," tulis laman resmi klub DPMM FC.
Berikut adalah perbandingan Persija Jakarta dengan DPMM FC:
Persija Jakarta
![Persija Jakarta mengalahkan tamunya, Bali United, dengan 3-0 pada pertandingan di Jakarta International Stadium (JIS) pada Sabtu (10/5/2025). [Instagram @persija]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/10/56591-persija-jakarta.jpg)
Perbandingan dua klub ini diambil dari data laman resmi Transfermarkt, dimulai dari harga pasaran.
Persija Jakarta memiliki harga pasaran 78,65 miliar, dengan jumlah skuad 28 pemain dan rataan umur di 26,5 tahun.
Klub berjuluk Macan Kemayoran ini berstatus memiliki markas di Jakarta International Stadium yang berkapasitas mencapai 82 ribu kursi.
Lalu ke prestasi, Persija memiliki 11 trofi juara Liga Indonesia, satu Piala Liga dan satu Piala Kemenpora.
Rizky Ridho menjadi pemain dengan market value termahal di Persija saat ini mencapai 500 ribu euro.
Sementara di tempat kedua ada Ryo Matsumura dengan 350 ribu euro dan disusul Gustavo Almeida dengan 300 ribu euro.
DPMM FC

Duli Pengiran Muda Mahkota FC, klub sepak bola asal Brunei Darussalam yang berbasis di Kota Bandar Seri Begawan.
Pemilik klub ini merupakan Pangeran Al-Muhtadee Billah, yakni putra mahkota Kesultanan Brunei yang gila akan sepak bola.
Bermarkas di Stadion Hassanal Bolkiah dengan kapasitas mencapai 28 ribu kursi, memiliki 26 pemain dengan rataan usia 28,8 tahun.
DPMM FC memiliki lima gelar bergengsi, dua juara Liga Singapura, dua juara Liga Brunei dan sekali juara Brunei Cup.
Pemain termahal klub ini adalah David Ikaunieks asal Latvia dengan harga pasaran mencapai Rp8,69 miliar.
Disusu Farshad Noer, pemain keturunan Belanda dengan harga pasaran mencapai Rp6,08 miliar.
Klub ini cukup unik, di musim ini mereka masih bermain di Liga Singapura, duduk di peringkat keenam klasemen.
Namun setelah musim 2024-2025 berakhir, DPMM FC bakal bermain di Liga Super Malaysia untuk musim depan.
Itulah perbandingan antara Persija Jakarta dan DPMM FC, dua klub yang menjadi sorotan dalam keputusan besar Ramadhan Sananta untuk melanjutkan kariernya.
Meskipun Persija Jakarta dikenal sebagai salah satu klub terbesar dan paling bersejarah di Indonesia, dengan basis suporter yang besar serta fasilitas stadion bertaraf internasional, Sananta justru memilih DPMM FC, klub asal Brunei Darussalam yang akan berlaga di Liga Super Malaysia musim depan.
Keputusan Sananta meninggalkan kompetisi domestik dan menolak Persija Jakarta memang mengejutkan, namun jika melihat dari berbagai aspek, mulai dari kesempatan internasional, kondisi finansial, hingga perkembangan karier, langkah ini bisa jadi keputusan berani yang penuh perhitungan.
Kita nantikan bagaimana kiprah Ramadhan Sananta bersama DPMM FC di Liga Super Malaysia, dan apakah kepindahannya ini akan menjadi inspirasi bagi pemain-pemain muda Indonesia lainnya untuk menantang diri di luar negeri.