Suara.com - Ramadhan Sananta resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar klub asal Brunei Darussalam, DPMM FC (Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club).
Kepindahan striker muda Timnas Indonesia ini tergolong langkah berani dan tak lazim, mengingat usianya yang masih 22 tahun dan ketatnya persaingan antarklub elite di Tanah Air.
Ramadhan Sananta mengisi kuota pemain ASEAN di DPMM FC dan akan menjadi anak asuh pelatih asal Skotlandia, Jamie McAllister.
Ia dijadwalkan mulai bergabung bersama skuad utama pada 21 Mei 2025, ditemani keluarganya, sebagai persiapan menuju musim kompetisi yang dimulai pertengahan Agustus mendatang.
Meski berasal dari Brunei, DPMM FC bukanlah peserta Liga Brunei. Uniknya, Sananta justru akan tampil bersama klub tersebut di Liga Super Malaysia, kasta tertinggi sepak bola Negeri Jiran, pada musim 2025/2026.
DPMM FC sendiri saat ini masih berkompetisi di Liga Singapura musim 2024/25.
Mereka menutup musim dengan finis di peringkat keenam dari sembilan tim peserta dan tengah berjuang di semifinal Piala Singapura, menghadapi Lion City Sailors dalam dua leg yang dijadwalkan berlangsung pada 21 dan 27 Mei 2025.
![Klub kaya raya Brunei Darussalam, DPMM FC resmi mendatangkan penyerang Timnas Indonesia, Ramadhan Sananta. [Instagram @m.ramadhansn]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/20/14592-ramadhan-sananta.jpg)
Ini akan menjadi pengalaman pertama bagi Sananta merumput di luar negeri.
Sebelumnya, ia memperkuat PSM Makassar dan terakhir membela Persis Solo di Liga 1 Indonesia, mencetak lima gol dan dua assist yang membantu Laskar Sambernyawa keluar dari zona degradasi.
Baca Juga: Datangkan Ramadhan Sananta, Klub Kaya Raya Ini Singgung Persija Jakarta
Profil DPMM FC
![Mengenal DPMM FC, Klub Unik yang Jadi Pelabuhan Baru Ramadhan Sananta. [Dok. IG/@officialdpmmfc]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/20/22231-dpmm-fc.jpg)
DPMM FC adalah klub milik Putra Mahkota Brunei, Pangeran Al-Muhtadee Billah.
Klub ini awalnya berdiri pada tahun 1994 sebagai tim sepak bola universitas di Bandar Seri Begawan.
Sejak 2002, DPMM dikelola secara profesional dan mulai terjun ke liga domestik Brunei.
Namun, kiprah DPMM FC di Liga Brunei cenderung timpang. Mereka langsung menjadi juara Liga Super Brunei di tahun pertamanya, lalu mengulang kesuksesan serupa pada 2004. Klub ini juga meraih gelar Piala FA Brunei dan Piala Super Brunei pada 2002 dan 2004.
Karena dominasi yang terlalu besar dan kurangnya tantangan, DPMM FC memilih keluar dari Liga Brunei pada 2005 dan mulai merantau ke Malaysia.
Mereka bergabung dengan Malaysia Premier League (kasta kedua Liga Malaysia) pada musim 2005/06.
Namun, kiprah di Negeri Jiran hanya bertahan dua musim karena konflik internal di federasi sepak bola Brunei yang mengakibatkan keluarnya mereka dari kompetisi tersebut.
Petualangan lintas negara berlanjut. DPMM FC kemudian tampil di Liga Super Singapura mulai 2009. Sayangnya, FIFA sempat membekukan federasi Brunei Darussalam pada 2010 hingga 2011, memaksa DPMM absen dari kompetisi.
Setelah sanksi dicabut, mereka kembali berpartisipasi di Liga Singapura mulai 2012 dan mencatat prestasi membanggakan.
Klub ini dua kali menjuarai Liga Singapura (2015 dan 2019), serta tiga kali mengangkat trofi Piala Liga Singapura (2009, 2012, 2014).
DPMM sempat pulang ke Brunei dan kembali berkompetisi di liga domestik pada 2021 dan 2022. Mereka berhasil menjuarai Brunei FA Cup 2022, lalu kembali hijrah ke Liga Singapura pada musim 2023.
Kini, setelah hampir dua dekade, DPMM FC akan kembali meramaikan Liga Super Malaysia pada musim 2025/26.
Ini akan menjadi musim pertama mereka di kompetisi tersebut sejak terakhir kali tampil pada 2007, ketika finis di peringkat ke-10.
Secara keseluruhan, DPMM FC merupakan klub lintas negara yang punya reputasi unik sebagai “klub keliling” Asia Tenggara.
Selain tampil di beberapa liga domestik, mereka juga sempat mencicipi kompetisi antar-klub kawasan dan mencapai semifinal ASEAN Club Championship pada 2005 — pencapaian terbaik mereka di kancah kontinental.
Langkah Ramadhan Sananta ke DPMM FC bukan hanya soal petualangan baru, tapi juga membuka kemungkinan besar untuk mencetak sejarah sebagai pemain Indonesia yang bersinar di liga asing melalui klub yang punya latar belakang sangat tidak biasa.
Kontributor: Aditia Rizki