Resmi! Simon Tahamata Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia

Kamis, 22 Mei 2025 | 17:27 WIB
Resmi! Simon Tahamata Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia
Resmi! Simon Tahamata Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia (PSSI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSSI kembali menunjukkan komitmen seriusnya dalam membangun fondasi kuat bagi pengembangan pemain nasional. Salah satu langkah strategis terbaru adalah menunjuk Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat (Head of Scouting), posisi penting yang akan berperan dalam memetakan dan merekrut talenta potensial dari berbagai penjuru dunia, termasuk diaspora Indonesia di Eropa.

Langkah ini menjadi bagian dari rencana besar PSSI dalam mempersiapkan Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026 dan berbagai turnamen internasional lainnya.

Penunjukan Simon Tahamata bukan sekadar simbolis, tetapi menjadi bagian dari sistem pembinaan berkelanjutan yang mulai dirancang ulang dengan pendekatan lebih profesional dan global.

Rumor kedatangan legenda sepak bola Ajax Amsterdam, Simon Tahamata, ke jajaran Timnas Indonesia tengah menjadi sorotan publik sepak bola nasional. (IG Simon Tahamata)
Rumor kedatangan legenda sepak bola Ajax Amsterdam, Simon Tahamata, ke jajaran Timnas Indonesia tengah menjadi sorotan publik sepak bola nasional. (IG Simon Tahamata)

"Kami sangat gembira menyambut Simon Tahamata ke dalam keluarga besar PSSI. Keahlian dan pengalamannya akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia," ujar Ketua PSSI Erick Thohir, dikutip dari situs resmi PSSI, Kamis (22/5/2025).

Sebagai Kepala Pemandu Bakat, Simon Tahamata akan fokus mencari pemain muda berbakat dari dalam negeri serta keturunan Indonesia yang berkembang di luar negeri, terutama di Belanda.

Simon Tahamata akan bekerja bersama figur-figur penting seperti Patrick Kluivert, Gerald Vanenburg, dan Nova Arianto, untuk memastikan regenerasi pemain berjalan optimal dan berkelanjutan.

Latar belakang Simon Tahamata sebagai eks pemain top Eropa menjadi nilai tambah besar bagi PSSI.

Simon Tahamata tengah menjadi sorotan pecinta sepak bola Tanah Air karena digadang-gadang akan menjadi Direktur Teknik anyar Timnas Indonesia. (IG Simon Tahamata)
Simon Tahamata tengah menjadi sorotan pecinta sepak bola Tanah Air karena digadang-gadang akan menjadi Direktur Teknik anyar Timnas Indonesia. (IG Simon Tahamata)

Pria kelahiran Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956 ini memiliki darah keturunan Maluku dan dikenal sebagai pemain bertalenta yang pernah memperkuat Timnas Belanda dalam kurun waktu 1979 hingga 1986.

Total, ia mencatatkan 22 caps dan dua gol untuk Negeri Kincir Angin.

Baca Juga: 3 Alasan Patrick Kluivert Panggil Yance Sayuri dan Yakob Sayuri Lawan China dan Jepang

Debut internasionalnya dilakukan pada laga persahabatan melawan Argentina dalam rangka ulang tahun FIFA ke-75 di Swiss.

Sebagai pemain, kariernya menonjol di beberapa klub ternama Eropa.

Simon Tahamata mengawali karier juniornya di TSV Theole dan kemudian masuk ke akademi Ajax Amsterdam. Bersama Ajax, ia meraih tiga gelar Liga Belanda dan satu Piala KNVB.

 Simon Tahamata masih menunjukkan optimismenya jika Ambon akan merdeka dan menjadi negara sendiri. (IG Simon Tahamata)
Simon Tahamata masih menunjukkan optimismenya jika Ambon akan merdeka dan menjadi negara sendiri. (IG Simon Tahamata)

Setelah itu, ia melanjutkan karier ke Standard Liege di Belgia dan sukses membawa klub tersebut meraih dua gelar liga dan satu Piala Belgia.

Simon Tahamata juga sempat memperkuat Feyenoord, Beerschot, dan Germinal Ekeren sebelum pensiun pada 1996.

Perjalanan panjangnya di berbagai klub Eropa menjadikan Simon figur yang kaya pengalaman dan layak menjadi pemandu arah pengembangan pemain muda di Indonesia.

Selepas pensiun, Simon Tahamata fokus membina pemain usia muda. Ia meniti karier kepelatihan di akademi klub-klub seperti Standard Liege, Beerschot, dan Ajax Amsterdam.

Bahkan, ia sempat melatih di Arab Saudi bersama Al Ahli.

Simon Tahamata dan John Heitinga berfoto bersama di depan suporter Belanda [Instagram Simon Tahamata]
Simon Tahamata dan John Heitinga berfoto bersama di depan suporter Belanda [Instagram Simon Tahamata]

Sejak 2015, Simon mengembangkan akademi sepak bolanya sendiri bernama Simon Tahamata Soccer Academy, yang dikenal mengedepankan teknik dan pengembangan karakter pemain muda.

Simon juga mendapat penghormatan spesial dari Ajax Amsterdam pada laga melawan Utrecht, 3 Maret lalu.

Sebuah spanduk besar bertuliskan “Oom Simon, Terima Kasih” dibentangkan di Johan Cruyff Stadium sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya dalam dunia sepak bola.

Ia dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir Mei 2025 dan segera mulai bekerja.

Peran barunya di PSSI diyakini akan memberikan dampak positif terhadap pencarian dan pembinaan pemain muda berbakat, terutama untuk jangka panjang Timnas Indonesia.

Mengapa Penunjukan Ini Penting?

Simon Tahamata menyatakan keprihatinannya karena Persatuan Sepakbola Ambon (PSA) tidak aktif lagi. (IG Simon Tahamata)
Simon Tahamata menyatakan keprihatinannya karena Persatuan Sepakbola Ambon (PSA) tidak aktif lagi. (IG Simon Tahamata)

Penunjukan Simon Tahamata tak bisa dilepaskan dari strategi jangka panjang PSSI yang tengah mengejar misi besar lolos ke Piala Dunia 2026.

Dengan makin banyaknya pemain diaspora yang tampil menonjol di liga-liga Eropa, PSSI membutuhkan sosok berpengalaman dan paham kultur sepak bola Eropa dan Indonesia.

Simon hadir sebagai jembatan penting untuk memaksimalkan potensi ini.

Selain itu, hadirnya figur pelatih sekaligus mentor dari kalangan diaspora juga menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, bahwa jalur profesional di level dunia sangat mungkin diraih.

Rekam jejak Simon di berbagai akademi sepak bola ternama juga akan memperkuat struktur pelatihan pemain di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI