
Di fase 8 besar, Tribrata tampil solid. Satu kemenangan dan dua hasil imbang, termasuk hasil imbang 1-1 lawan Perseden Denpasar di laga terakhir, cukup untuk membawa mereka ke puncak klasemen dan mengamankan tiket ke final.
“Kami tidak punya pemain bintang, tapi kami percaya penuh pada Coach Nazir. Itu yang membawa kami sejauh ini,” kata Bayu Noperanda sang kapten tim.
Sedangkan untuk Persika Karanganyar melangkah ke final dengan modal meyakinkan dan kerja keras luar biasa.
Mereka tampil dominan sejak fase awal, termasuk kemenangan telak 4-1 atas Persewangi Banyuwangi yang jadi momen krusial di babak 16 besar.
Di fase 8 besar, Persika tak terbendung. Tiga kemenangan beruntun atas Sang Maestro FC, Pekanbaru FC, dan Batavia FC mengantar mereka ke final dengan catatan sempurna.
“Main (seperti) di kandang sendiri tentu memberi energi tambahan, tapi saya tekankan ke pemain untuk tetap fokus. Ini pertandingan terakhir, tidak ada ruang untuk lengah,” ucap Slamet Riyadi yang merupakan pelati Persika.
Terlepas dari itu, Liga 1 Indonesia juga sudah berakhir dengan Persib Bandung keluar sebagai juaranya.
Persib Bandung berhasil finis di puncak klasemen akhir Liga 1 Indonesia dengan koleksi 69 poin dari 34 pertandingan yang sudah dilakoni.
Anak asuh Bojan Hodak unggul 8 poin dari Dewa United yang berada di peringkat kedua.
Baca Juga: Juara Liga Denmark, Kevin Diks Tak Langsung Gabung TC Timnas Indonesia
Juara ini bersejarah bagi Persib Bandung karena berhasil merengkuh trofi dalam dua musim berturut-turut atau back to back.