Kevin Diks Pamit: Ini Bukan Air Mata Buaya

Sabtu, 31 Mei 2025 | 11:56 WIB
Kevin Diks Pamit: Ini Bukan Air Mata Buaya
Kevin Diks saat memperkuat Timnas Indonesia. Kevin Diks, kedapatan menangis usai menjalani laga terakhirnya bersama FC Copenhagen di final Piala Denmark 2024/2025, Kamis (29/5/25) malam WIB.(instagram/@fc_kobenhaavn)

Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, kedapatan menangis usai menjalani laga terakhirnya bersama FC Copenhagen di final Piala Denmark 2024/2025, Kamis (29/5/25) malam WIB.

Pemain berusia 28 tahun tersebut menjalani laga terakhirnya bersama FC Copenhagen saat menghadapi Silkeborg di final Piala Denmark 2024/2025.

Di laga tersebut, Kevin Diks tampil sebagai starter dan bermain selama 71 menit. Meski tak tampil penuh, ia berhasil membawa timnya menang dengan skor telak 3-0 atas Silkeborg.

Kevin Diks tidak ikut TC timnas Indonesia di Bali. (Instagram/@kevindiks2)
Kevin Diks tidak ikut TC timnas Indonesia di Bali. (Instagram/@kevindiks2)

Kemenangan tersebut membuat pemain yang akrab disapa Kevin tersebut meraih gelar keduanya musim ini bersama FC Copenhagen.

Sebelum meraih gelar Piala Denmark 2024/2025, Kevin mampu membawa tim berjuluk The Lions itu meraih gelar juara Superliga Denmark 2024/2025.

Saat pertandingan kontra Silkeborg, Kevin Diks tak dapat menutupi rasa sedihnya dan kedapatan menangis kala ditarik keluar pada menit ke-71.

Tangisan tersebut pun lantas mendapat sorotan dan membuat Kevin buka suara soal air matanya yang menetes di tengah pertandingan tersebut.

Bagi bek keturunan Ambon ini, tangisannya bukanlah air mata buaya, melainkan tangisan nyata yang berangkat dari fakta bahwa dirinya harus berpisah dengan FC Copenhagen.

Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks. (Instagram/kevindiks2)
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks. (Instagram/kevindiks2)

Sekadar informasi, Kevin harus berpisah dengan FC Copenhagen karena kontraknya habis pada 30 Juni 2025 atau musim panas ini.

Baca Juga: 5 Pemain Timnas Indonesia Resmi Absen Lawan China

“Itu bukan air mata buaya. Itu (air mata) berasal dari hati saya yang paling dalam,” kata eks bintang Fiorentina itu, dinukil dari Bold.

“Saya tidak akan mengatakan semua yang mereka katakan, tetapi hal yang paling berkesan adalah ucapan terima kasih,” lanjutnya.

“Mereka berterima kasih kepada kami atas waktu yang kita lalui bersama dan atas semua kenangan indah,” tambah Kevin.

Jebolan akademi Vitesse Arnhem itu mengaku bahwa dirinya akan merindukan FC Copenhagen. Pasalnya, dirinya sudah berada di klub tersebut selama empat tahun terakhir.

Di ibu kota Denmark itu pula, putrinya lahir dan tumbuh. Kedekatan emosional ini membuatnya berencana untuk sering berkunjung ke Kopenhagen dan mendukung FC Copenhagen.

“Semua orang tahu bahwa saya akan sangat merindukan tempat ini. Saya akan mengunjungi Kopenhagen sesering mungkin agar saya dapat melihat FCK menang lebih banyak lagi,” pungkasnya.

Sekadar informasi tambahan, Kevin Diks akan melanjutkan kiprahnya di Jerman bersama Borussia Monchengladbach per Juli 2025.

Kevin sendiri telah meneken kontrak berdurasi lima tahun dengan Gladbach pada Januari lalu, yang membuatnya akan bertahan di Jerman hingga 2030.

Namun sebelum bergabung Gladbach, Kevin akan lebih dulu ke Tanah Air dan bergabung skuad Timnas Indonesia untuk melakoni laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kontra China dan Jepang pada Juni mendatang.

Profil Kevin Diks

Bek kanan berusia 28 tahun yang kini membela raksasa Denmark, FC Copenhagen, ini memiliki garis keturunan Maluku dari ibunya, menjadikannya salah satu diaspora yang menarik perhatian PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Diks dikenal sebagai pemain yang serbabisa. Meskipun posisi utamanya adalah bek kanan, ia juga fasih bermain sebagai bek tengah maupun bek kiri. Kemampuan ini didukung oleh fisik yang prima, kecepatan, serta visi bermain yang baik.

Kariernya di Eropa cukup mentereng, pernah bermain untuk Vitesse Arnhem, Fiorentina di Serie A Italia, Feyenoord Rotterdam, dan kini menjadi pilar penting di FC Copenhagen yang sering berlaga di Liga Champions.

Pengalamannya berkompetisi di level tertinggi Eropa tentu akan menjadi aset berharga jika Diks memutuskan untuk membela skuad Garuda. Adaptasinya terhadap gaya bermain yang berbeda dan tekanan pertandingan besar telah teruji.

Kehadiran Kevin Diks di lini belakang Timnas Indonesia diharapkan dapat menambah kedalaman skuad, memperkuat pertahanan, dan memberikan dimensi baru dalam strategi pelatih Shin Tae-yong. Publik menanti kabar selanjutnya mengenai peluang Diks berseragam Merah Putih.

(Felix Indra Jaya)

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?