- Wasit Jepang, Yudai Yamamoto, dikontrak penuh waktu pertama untuk memimpin laga BRI Super League 2025/2026 mulai bulan depan.
- Keputusan ini diambil karena keinginannya menambah pengalaman internasional dan keramahan masyarakat Indonesia yang spesial.
- Yamamoto bertekad memanfaatkan pengalamannya di J-League untuk meningkatkan kualitas kompetisi tertinggi Indonesia.
Suara.com - Wasit asal Jepang, Yudai Yamamoto, membeberkan alasan di balik keputusannya menerima tawaran sebagai wasit asing pertama yang dikontrak penuh waktu di kompetisi sepak bola Indonesia.
Yamamoto akan bertugas memimpin laga-laga di bawah naungan I.League, termasuk BRI Super League 2025/2026. Wasit berusia 42 tahun itu dijadwalkan mulai bekerja pada bulan depan dengan durasi kontrak selama 1,5 musim.
Menurut Yamamoto, keputusan tersebut sejalan dengan keinginannya untuk menambah pengalaman memimpin pertandingan di berbagai negara, terlebih karena tawaran dari Indonesia dinilainya memiliki nilai spesial.
"Sebelumnya, sepanjang karier saya sudah ke beberapa negara dan saya selalu memiliki keinginan untuk mencoba pengalaman di berbagai negara, terutama tawaran dari Indonesia ini menurut saya sangat spesial karena fokusnya di Super League," kata Yamamoto saat ditemui awak media di Kantor I.League, Menara Mandiri II.
Selain kesempatan bertugas di kompetisi tertinggi Indonesia, faktor keramahan masyarakat juga menjadi alasan kuat baginya menerima tawaran tersebut.
"Bagi saya, orang Indonesia juga sangat hangat dan welcome, itu menjadi motivasi lebih untuk menerima tawaran ini, karena saya juga belum pernah berkesempatan memperbaiki liga sebuah negara. Jadi saya ingin mempunyai pengalaman dengan bekerja sama dengan Indonesia dan membuat Super League lebih baik," ucap dia.
Yamamoto memiliki rekam jejak panjang di dunia perwasitan Asia, khususnya di Jepang. Ia tercatat telah memimpin 485 pertandingan, mulai dari kompetisi kasta kedua hingga kasta tertinggi.
Ia juga mengaku cukup familiar dengan atmosfer sepak bola Indonesia setelah sebelumnya memimpin enam pertandingan Super League, yakni Borneo FC melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC, Arema FC kontra PSBS Biak, Semen Padang menghadapi Dewa United Banten FC, Persijap Jepara melawan Persib Bandung, Persebaya Surabaya melawan Bali United, serta Persita Tangerang kontra Persik Kediri.
"Saya ingin bekerja keras untuk bisa membawa pengalaman saya di J-League untuk membuat Super League lebih baik dan mengeluarkan potensi yang saya bisa lihat menjadi lebih baik dan semaksimal mungkin untuk Indonesia," ucap wasit 42 tahun itu.
Baca Juga: John Herdman Pernah Disanksi Federasi Kanada Akibat Perilaku Tak Sportif
Terkait kemungkinan mempelajari bahasa Indonesia demi mempermudah komunikasi saat memimpin pertandingan, Yamamoto menegaskan hal tersebut merupakan sebuah kewajiban baginya.
"Mengeluarkan kata-kata yang tidak seharusnya memang tidak boleh secara peraturan, begitupun juga di J League. Terkait dengan apakah saya akan belajar bahasa Indonesia atau tidak, menurut saya itu adalah sebuah keharusan bagi saya untuk belajar dan saya pun memang ingin belajar dan akan belajar demi menjaga ketertiban pertandingan," tutup dia.
(Antara)