Selain itu, stadion ini dilengkapi sistem penampungan air hujan yang digunakan untuk irigasi lapangan serta kebutuhan sanitasi, mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan.
Panasonic Stadium resmi mengusung nama tersebut sejak 2018, seiring keterlibatan perusahaan Panasonic sebagai pemegang saham mayoritas Gamba Osaka.
Awalnya, Gamba Osaka memang lahir sebagai tim pekerja Panasonic pada 1980, yang menjelaskan ikatan erat antara klub ini dengan raksasa teknologi Jepang tersebut.
Stadion ini kini menjadi pusat kegiatan komersial dan sosial di Suita, menarik minat penggemar lokal maupun wisatawan olahraga dari berbagai daerah.
Bagi Timnas Indonesia, tampil di stadion megah seperti ini adalah tantangan sekaligus pengalaman berharga dalam perjalanan menuju Piala Dunia.
Namun, tantangan di Suita Stadium akan semakin berat jika melihat catatan performa Indonesia di laga tandang.
Sepanjang putaran ketiga, skuad Garuda belum meraih kemenangan dalam empat pertandingan tandang — hasil terbaik adalah dua kali imbang, masing-masing 1-1 melawan Arab Saudi dan 2-2 kontra Bahrain.
Dua laga lain berakhir dengan kekalahan, termasuk kekalahan telak 5-1 dari Australia.
Lebih mengkhawatirkan lagi, lini belakang Indonesia masih rentan. Total 10 gol bersarang ke gawang Garuda dalam empat laga tandang, rata-rata 2,5 gol per pertandingan.
Baca Juga: Profil Akira Higashiyama, Pelatih Baru Timnas Putri Indonesia U-19 dari Jepang
Konsistensi permainan di luar kandang menjadi pekerjaan rumah besar bagi pelatih Patrick Kluivert.
Sementara itu, Jepang, meski baru saja menelan kekalahan pertama di babak kualifikasi (0-1 dari Australia), tetap menjadi kekuatan tangguh, apalagi di kandang sendiri.
Sebelumnya, Samurai Biru mencatatkan 14 laga tak terkalahkan sejak fase kedua.
Bagi skuad Garuda, laga di Suita Stadium adalah kesempatan untuk menguji ketangguhan mental dan memperbaiki rekor tandang yang selama ini kurang meyakinkan.
Apalagi, dalam dua pertemuan terakhir melawan Jepang, Indonesia menelan kekalahan 1-3 di Piala Asia 2023 dan kalah 0-4 di pertemuan pertama kualifikasi ini.
Mencuri poin di kandang Jepang tentu bukan misi mudah. Namun, tampil solid, menjaga konsentrasi, dan memperlihatkan progres adalah target realistis yang bisa membawa bekal positif bagi Indonesia menghadapi babak berikutnya.