Suara.com - PSSI telah resmi menunjuk juru taktik asal Jepang, Akira Higashiyama, sebagai nakhoda baru yang menangani Timnas Putri Indonesia U-19. Pengalamannya diharapkan bisa membawa skuad Garuda Pertiwi Muda berkembang lebih baik.
Munculnya nama Akira Higashiyama telah diumumkan secara resmi oleh PSSI pada Minggu (8/6/2025) malam WIB. Akira mengungkapkan antusiasmenya mengasuh para pesepak bola muda putri di Indonesia.

“Saya tahu Indonesia punya potensi besar. Itulah kenapa saya datang ke sini. Saya ingin menerima tantangan ini,” ujar Akira Higashiyama seperti dikutip dari rilis resmi di situs PSSI.
Lantas, bagaimana rekam jejak Akira Higashiyama selama berkarier di dunia sepak bola. Apakah dia pantas dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menjadi nakhoda terbaru dari Timnas Putri Indonesia U-19?
Profil Akira Higashiyama
Sebagai informasi, karier sepak bola lelaki kelahiran Sakai, Fukui, ini dimulai bersama Hokuriku Universiti. Setelah itu, dia memutuskan untuk berkarier di Liga Thailand bersama Samutpkrana United pada medio 2012.
Dia sempat pindah bersama Ubon UMT United pada 2013, lalu memutuskan untuk mengambil istirahat atau yang biasa dikenal sebagai career break pada pertengahan 2013. Tak diketahui alasan khusus di balik keputusan ini.
Setelah itu, dia kembali aktif berkarier pada Januari 2016, tepatnya ketika direkrut oleh klub Liga Kamboja, Phnom Penh. Setahun berselang, dia memulai petualangan baru bersama klub Mongolia, Ulaanbaatar CFC.
Adapun klub sepak bola terakhir yang diperkuat Akira Higashiyama ialah Southland United, klub asal Selandia Baru, sebelum akhirnya memutuskan gantung sepatu alias pensiun pada medio Mei 2018.
Baca Juga: Kapan Terakhir Kali Timnas Indonesia Berhasil Kalahkan Jepang? Sudah 44 Tahun Merana
Sementara itu, kariernya di dunia kepelatihan dimulai bersama Hokuriku FC pada 2014. Dia juga sempat menjadi pelatih di tim junior Southland United pada 2018. Durasinya memang singkat karena hanya empat bulan.
Dia juga pernah menerima tugas sebagai match analyst di klub Mongolia, Anduud City, pada 2018, lalu ditunjuk sebagai manajer pada pertengahan tahun yang sama. Pekerjaannya pun berlanjut ke Liga Thailand bersama Nongbua sebagai analis.
“Saya pernah menjadi pelatih kepala di Mongolia, lalu bekerja di Thailand dan New Zealand. Saya sudah terbiasa bekerja lintas budaya dan sangat menghormati sepak bola lokal,” jelas pelatih berusia 35 tahun tersebut.
Setelah itu, dia naik pangkat sebagai asisten manajer di Nongbua FC (2019), lalu menerima pekerjaan di Liga Malaysia sebagai Direktur Teknik sekaligus pelatih kepala di Kuching City pada tahun 2020.
Adapun pekerjaan yang paling akhir, dia pernah menjadi manajer Kelantan United (2021), lalu ditunjuk menjadi Direktur Teknik (2022), dan kemudian menjadi manajer akademi di Selangor FC pada 2023.
Kini, tugas pertama pelatih berusia 35 tahun itu ialah mempersiapkan Timnas Indonesia U-19 menghadapi Piala AFF Putri U-19 2025 yang bakal berlangsung di Vietnam pada 9 hingga 18 Juni 2025 mendatang.