Sayangnya, semenjak berkarier di Eropa, Marselino jadi jarang mendapatkan kesempatan bermain, baik itu bersama KMSK Deinze di kasta kedua Liga Belgia maupun Oxford United di kasta kedua Liga Inggris.
Itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi Patrick Kluivert saat menentukan siapa yang lebih layak mengisi posisi gelandang serang Timnas Indonesia dalam laga berat melawan Jepang.
Secara pengalaman dan rekam jejak internasional, Marselino Ferdinan jelas unggul. Ia telah menjadi bagian dari Timnas sejak usia belia, tampil dalam berbagai ajang bergengsi termasuk Piala Asia dan SEA Games, serta mencetak gol-gol penting di momen krusial.
Chemistry-nya dengan pemain lain di skuad Garuda juga sudah terbentuk dengan baik. Namun, minimnya menit bermain di level klub dalam beberapa bulan terakhir menjadi sorotan yang tak bisa diabaikan.
Kurangnya jam terbang kompetitif bersama klub Eropa tempatnya bernaung bisa berdampak pada ketajaman dan kepercayaan dirinya di lapangan.
Di sisi lain, Beckham Putra Nugraha datang dengan modal performa yang tengah menanjak. Di usia 23 tahun, ia tampil konsisten dan menjadi pilar penting bagi Persib Bandung dalam meraih gelar juara BRI Liga 1 2024/2025.
Performa stabil di kompetisi domestik, ditambah kontribusi nyata berupa gol dan assist, menjadi bukti bahwa Beckham memiliki kapasitas untuk tampil di level internasional.
Meski baru satu kali membela timnas senior, kepercayaan yang diberikan Kluivert saat menghadapi China bisa menjadi titik awal penampilan lebih besar, termasuk menghadapi Jepang.
Dengan latar belakang itu, Patrick Kluivert tampaknya dihadapkan pada pilihan tak mudah: mempertahankan Marselino yang sudah teruji dan berpengalaman, atau memberi kesempatan pada Beckham yang sedang dalam performa terbaik di klub.
Baca Juga: Daftar Lengkap Wasit Jepang Vs Timnas Indonesia, Semua Berasal dari Korea Selatan
Keputusan ini tak hanya akan memengaruhi susunan pemain, tetapi juga strategi permainan yang akan diterapkan.
Marselino dikenal dengan visi bermain dan kemampuan membaca permainan dari lini tengah, sedangkan Beckham lebih eksplosif, gemar melakukan penetrasi, dan bisa menjadi ancaman dari lini kedua.
Pemilihan antara keduanya akan sangat bergantung pada pendekatan taktik yang ingin diterapkan Kluivert untuk meredam dominasi lini tengah Jepang yang solid dan terorganisir.
Apa pun keputusannya, pertandingan melawan Jepang bukan sekadar laga formalitas, melainkan ujian nyata bagi timnas untuk mengukur kesiapan mereka menghadapi tantangan di putaran keempat.
Keduanya adalah aset penting masa depan Garuda dan bisa jadi, baik Marselino maupun Beckham akan turun bersamaan, tergantung skema yang diinginkan sang pelatih.
Kontributor: Muh Faiz