Persija Jakarta Batal Bangun Stadion Baru, Fokus Optimalkan Satu Venue Megah Ini

Jum'at, 13 Juni 2025 | 14:33 WIB
Persija Jakarta Batal Bangun Stadion Baru, Fokus Optimalkan Satu Venue Megah Ini
Persija batal bangun stadion baru, akan manfaatkan dan optimalkan Jakarta International Stadium (JIS). [Dok. IG Persija]

Suara.com - Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, memastikan bahwa rencana pembangunan stadion baru resmi dibatalkan.

Keputusan tersebut diambil setelah Persija mendapat kepastian dari pemerintah setempat dalam hal ini Gubernur Jakarta, Pramono Anung untuk menjadi pengguna utama Jakarta International Stadium (JIS).

Sebelumnya, manajemen Persija sempat mewacanakan pembangunan stadion baru agar klub bisa terus bermain di Jakarta, khususnya di kompetisi Liga 1.

Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, tim kebanggaan Jakmania itu kerap kesulitan mendapatkan stadion di Ibu Kota untuk menggelar pertandingan kandang.

Jakarta International Stadium (JIS) jadi kandang Persija Jakarta di BRI Liga 1 2024-2025. [Dok. Persija]
Jakarta International Stadium (JIS) jadi kandang Persija Jakarta di BRI Liga 1 2024-2025. [Dok. Persija]

Selain JIS, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan juga sering dipakai untuk berbagai kegiatan non-olahraga, membuat Persija harus bermain di luar Jakarta.

Macan Kemayoran akhirnya lebih sering bermarkas di luar Ibu Kota, seperti Stadion Patriot Candrabhaga di Bekasi dan Stadion Pakansari di Bogor.

Prapanca menyatakan bahwa keputusan pembatalan pembangunan stadion baru tak lepas dari komitmen Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang menjamin JIS sebagai rumah bagi Persija.

"Terkait stadion, saya tidak menyangka dipanggil oleh Pak Gubernur. Beliau berjanji kepada pecinta sepak bola, terutama Jakmania, untuk memfasilitasi JIS bagi Persija," ujar Prapanca dalam acara Ngopi Bareng Persija di Sarinah, Kamis (12/6/2025) sore.

"Beliau bilang, 'Udah lah Mas, ngapain bikin stadion? JIS itu memang dibangun untuk Persija. Selama saya jadi gubernur, manfaatkan itu'," lanjutnya.

Baca Juga: Bos Persija Bicara Thom Haye: Pemain Naturalisasi Mau Gabung

Prapanca menambahkan, dirinya menghormati pernyataan tersebut sebagai bentuk arahan dari pimpinan daerah.

"Nah kita kan harus hormat sama pimpinan provinsi kan, jadi itu yang akhirnya harus saya pikirkan pada saat itu," tambahnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Gubernur sudah berlangsung sejak sebelum pelantikan resmi.

"Kira-kira seminggu sebelum beliau dilantik, saya dipanggil. Beliau tahu saya berencana membangun stadion dan bertanya, 'Kenapa? Kita kan sudah punya JIS dan GBK'," jelas Prapanca.

"Saya jawab, 'Kami bangga Jakarta punya dua stadion megah, tapi Persija belum pernah benar-benar memakainya untuk pertandingan resmi'."

"Dari situ beliau menyampaikan dengan tegas, 'JIS adalah untuk Persija. Tidak perlu lanjutkan rencana membangun stadion baru'. Saya sangat menghargai ucapan itu," tambahnya.

Saat ini, fokus Prapanca dan manajemen Persija bukan lagi membangun stadion, melainkan mengoptimalkan JIS sebagai kandang tetap klub.

Menurutnya, JIS juga perlu dikenalkan lebih luas kepada publik, bukan hanya untuk kepentingan tim.

"Itu yang sedang kami pikirkan. Kami ingin mengkomersialisasikan JIS. Lokasinya di Jakarta Utara, jadi harus kami pikirkan strategi agar bisa lebih dikenal dan dimanfaatkan," tutupnya.

Persija juga tengah mempersiapkan tim untuk menatap Liga 1 2025/2026 dengan target meraih gelar juara.

Terakhir kali Macan Kemayoran menjuarai Liga 1 adalah pada musim 2018. Dalam dua musim terakhir, mereka hanya finis di peringkat ketujuh (2024/2025) dan kedelapan (2023/2024).

"Musim lalu, target kami adalah finis di empat besar. Musim ini, bersama coach Mauricio, targetnya juara. Mudah-mudahan tercapai, insyaallah," ungkap Prapanca.

Untuk mewujudkan ambisi tersebut, manajemen terus melakukan pembenahan menyeluruh terhadap skuad.

Evaluasi tim dilakukan sejak akhir musim lalu, dengan fokus pada perekrutan pemain di posisi krusial sesuai kebutuhan tim.

Baik pemain lokal maupun asing masuk dalam daftar prioritas pelatih Mauricio Souza, yang turut memberikan rekomendasi pemain sesuai filosofi permainan yang diusungnya.

Pelatih asal Brasil itu mencari pemain yang tidak hanya unggul secara teknik, tetapi juga fleksibel dalam posisi, memiliki etos kerja tinggi, dan cepat beradaptasi dengan sistem tim.

Di sisi lain, manajemen klub tetap mempertimbangkan keseimbangan antara kualitas dan aspek finansial.

Persija tidak ingin sembarangan merekrut pemain besar jika tidak sesuai dengan kebutuhan tim secara keseluruhan.

Pendekatan mereka adalah selektif dan realistis, mengedepankan efisiensi dalam proses perekrutan.

Selain pemain asing dan naturalisasi, Persija juga mulai melirik talenta muda Indonesia yang sempat berkarier di luar negeri.

Beberapa nama eks pemain Eropa masuk dalam radar sebagai bagian dari upaya memperkuat kedalaman skuad.

Langkah ini sejalan dengan strategi jangka panjang klub untuk membangun tim kuat dan berkelanjutan.

Persiapan jelang musim baru juga telah disusun matang. Latihan pramusim akan dimulai akhir Juni di Jakarta, sebelum dilanjutkan dengan pemusatan latihan di luar negeri.

Turnamen pramusim juga tengah dipertimbangkan sebagai ajang pemanasan dan pengujian strategi sebelum kompetisi resmi dimulai.

Dengan pendekatan menyeluruh tersebut, Persija Jakarta berharap dapat kembali ke jalur persaingan gelar juara, sekaligus membayar kepercayaan dan dukungan penuh dari Jakmania.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI