Suara.com - Kekhawatiran serius mencuat menjelang Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Cuaca ekstrem yang terjadi selama gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 di AS menjadi peringatan dini.
Di Piala Dunia Antarklub 2025 terjadi badai petir dan gelombang panas sudah mengganggu empat pertandingan hanya dalam lima hari pertama turnamen, dan suhu hingga 41°C diperkirakan akan melanda pekan depan.
Dikutip dari laman resmi FIFA, setidaknya ada empat pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025 mengalami penundaan kick off.
Pertandingan Mamelodi Sundowns vs Ulsan HD ditunda lebih dari satu jam karena badai petir di Orlando.
![Ilustrasi cuaca panas. [Dok. Pixabay]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/07/28/14129-ilustrasi-cuaca-panas.jpg)
Lalu laga Salzburg vs Pachuca dihentikan selama 90 menit di Cincinnati saat babak kedua.
Sementara pertandingan Palmeiras vs Al-Ahly terhenti selama 40 menit di New Jersey.
Sedangkan laga Benfica vs Auckland City baru menyelesaikan babak kedua dua jam lebih lambat dari jadwal awal.
Ancaman Suhu Panas
Baca Juga: Nasib Eks Pelatih Nathan Tjoe-A-On: Ogah Nganggur Lebih Pilih Kerja di Terminal
Bermain di suhu lebih dari 35°C hingga 41°C tentu sangat berisiko.
Pemain Atletico Madrid, Marcos Llorente mengatakan saat timnya kalah 0-4 dari PSG di LA, suhu 32°C sudah “sangat panas dan tidak nyaman.”
Dr. Chris Tyler, pakar fisiologi olahraga dari University of Roehampton, memperingatkan bahwa panas ekstrem bisa menjadi “lawan paling berat” selama Piala Dunia nanti.
Kelompok Fossil Free Football, aktivis iklim di sepak bola, juga menyoroti risiko khusus di stadion tanpa atap seperti di Charlotte, yang akan menggelar laga Real Madrid vs Pachuca dan Benfica vs Bayern dengan indeks panas diperkirakan mencapai 38–41°C.
Sementara itu, banyak penonton meninggalkan stadion lebih awal karena kelelahan dan dehidrasi.
Lantas bagaimana respon FIFA?