Mendengar Ledakan Bom Iran di Qatar, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Kevin Diks?

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2025 | 13:33 WIB
Mendengar Ledakan Bom Iran di Qatar, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Kevin Diks?
Mendengar Ledakan Bom Iran Saat di Qatar, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Kevin Diks? [Instagram Kevin Diks]
Belum Main, Kevin Diks Sah Cetak Rekor Luar Biasa di Borussia Monchengladbach [Instagram Kevin Diks]
Belum Main, Kevin Diks Sah Cetak Rekor Luar Biasa di Borussia Monchengladbach [Instagram Kevin Diks]

Paparan suara bertekanan tinggi dari ledakan juga berisiko merusak sistem pendengaran secara fisik, menyebabkan kondisi seperti tinnitus (telinga berdenging) atau bahkan kehilangan pendengaran permanen, sebuah bencana bagi pemain yang mengandalkan komunikasi vokal di lapangan.

Luka Tak Kasat Mata: Trauma Psikologis Jangka Panjang

Efek yang paling berbahaya seringkali tidak terlihat. Setelah adrenalin mereda, luka psikologis bisa mulai muncul dan bertahan lama, mengganggu kehidupan dan karier seorang atlet.

Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD): Ini adalah dampak yang paling umum. Penderitanya bisa mengalami flashback atau mimpi buruk, seolah-olah mereka kembali mengalami momen mengerikan itu. Mereka menjadi sangat cemas dan mudah terkejut.

Bayangkan seorang bek yang sedang fokus di lapangan, tiba-tiba suara keras dari kembang api suporter atau benturan keras antar pemain bisa memicu kembali respons trauma tersebut, membuatnya kehilangan konsentrasi atau bahkan panik.

Kewaspadaan Berlebih (Hypervigilance): Otak yang pernah mengalami trauma akan terus-menerus memindai lingkungan untuk mencari ancaman.

Kondisi "siaga" yang konstan ini sangat menguras energi mental dan fisik. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan kronis, sulit tidur, dan iritabilitas—semua faktor yang sangat merugikan performa seorang atlet elite yang membutuhkan istirahat dan pemulihan optimal.

Penghindaran (Avoidance): Korban trauma mungkin secara tidak sadar mulai menghindari situasi, tempat, atau suara yang mengingatkan mereka pada kejadian tersebut.

Dalam kasus seorang pesepak bola, ini bisa menjadi sangat rumit. Mereka tidak bisa begitu saja menghindari keramaian atau suara keras yang merupakan bagian tak terpisahkan dari atmosfer stadion.

Baca Juga: Here We Go! Timnas Indonesia OTW Punya Kapten di Klub Besar Eropa

Cerita Kevin Diks adalah pengingat yang kuat bahwa di balik setiap tekel keras dan sundulan kemenangan, ada seorang manusia yang memiliki kerentanan.

Kemampuannya untuk terus bermain di level tertinggi setelah mengalami insiden tersebut adalah bukti ketahanan mental yang luar biasa, sekaligus menyoroti pentingnya dukungan kesehatan mental dalam dunia olahraga profesional.

Trauma adalah cedera yang tak terlihat, namun dampaknya bisa sama melumpuhkannya dengan cedera fisik terparah sekalipun.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI