Suara.com - Kiprah pemain keturunan Indonesia di tim U-21 Belanda mendapat sorotan tajam dari pundit Belanda.
Pengamat sepak bola sekaligus mantan pemain timnas Belanda, Jan van Halst, memberikan penilaian tegas terhadap kiprah Jong Oranje di ajang Euro U-21 2025 di Slovakia.
Seperti diketahui, tim U-21 Belanda gagal menembus ke babak semifinal Euro U-21 2025 setelah dikalahkan Inggris 1-2.
Menurut Jan van Halst, dari skuat Jong Orange di Euro U-21, hanya ada empat pemain yang bisa menembus tim senior Belanda.
“Saya pikir kita hanya akan melihat empat dari mereka di tim besar. Sisanya? Tidak cukup bagus,” ujar Van Halst seperti dikutip di tayangan Ziggo Sport.
![Dirayu Bela Indonesia, Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M: Saya Bisa Jadi Kapten [Instagram Ryan Flamingo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/11/23263-ryan-flamingo.jpg)
Lantas apakah ada pemain keturunan Indonesia yang diprediksi akan menembus tim senior Belanda versi Van Halst?
Seperti diketahui, di skuat Jong Orange terdapat empat pemain keturunan Indonesia yakni, Ryan Flamingo, Ian Maatsen, Million Manhoef, dan Neraysho Kasanwirjo.
Menurut van Halst, hanya ada dua pemain keturunan Indonesia yang di masa depan menembus tim senior Belanda yakni, Ryan Flamingo dan Ian Maatsen.
“Hato dan Flamingo punya ketenangan dan kemampuan membaca permainan. Mereka masih muda, tapi secara mental sudah matang. Maatsen juga bisa jadi senjata jika digunakan dengan benar.” jelas van Halst.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Belanda 2025, Pertarungan Hidup dan Mati untuk Pecco Bagnaia
![Respon Berkelas Pemain Keturunan Indonesia Rp596 M Pasca Dikritik Eks Chelsea [Instagram Ian Maatsen]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/22/43234-ian-maatsen.jpg)
Di babak semifinal Euro U-21 2025 kemarin, menjadi kesempatan untuk salah satu pemain keturunan Indonesia, Neraysho Kasanwirjo unjuk gigi.
Neraysho Kasanwirjo menjadi salah satu pemain keturunan Indonesia di skuat Belanda U-21.
Dikutip dari laporan Voetbalzone, absennya tiga pemain yakni Devyne Rensch, Kenneth Taylor, dan Ruben van Bommel membuat peluang Neraysho tampil sejak menit awal terbuka lebar.
Jika Kasanwirjo adalah otak pertahanan, maka Ryan Flamingo adalah ototnya.
Sebelumnya, Ryan Flamingo mendapat kritik tajam dari salah satu top scout asal Belanda, Piet Buter.
Sosok ini pernah berperan merekrut Virgil van Dijk dan Sadio Mané saat bekerja untuk Southampton.
Dalam wawancara bersama De Telegraaf, Buter menyebut bahwa Flamingo belum memiliki kualitas yang cukup untuk menembus skuad utama Timnas Belanda.
“Saya meragukan dia,” kata Buter dengan nada kritis.
“Dia terlalu sering melakukan kesalahan dan masih terlalu rentan dalam duel-duel fisik. Dia memang seorang bek tengah yang bisa bermain dengan bola, tetapi dia harus lebih kejam dan bisa diandalkan. Kalau dia tidak bisa menambahkan itu ke permainannya, saya rasa dia tak akan sampai ke Oranje.” paparnya.