Suara.com - Naturalisasi pemain keturunan sempat menjadi langkah instan yang terkesan ugal-ugalan dari PSSI untuk mendongkrak kualitas Timnas Indonesia.
Sejumlah nama pemain yang mentas di liga-liga Eropa, termasuk Italia hingga Belanda, berhasil digaet dan menjadi WNI.
Namun, seiring berjalannya waktu, efek jangka panjang dari kebijakan ini mulai terasa: beberapa pemain mengalami penurunan nilai pasar secara signifikan.
Data dari Transfermarkt menunjukkan bahwa ada setidaknya tiga pemain keturunan Indonesia yang mengalami penurunan tajam nilai pasar sejak dinaturalisasi.
Hal ini mengindikasikan bahwa menjadi WNI tidak otomatis membuat karier mereka stabil—apalagi jika tak diiringi dengan konsistensi performa di level klub.
1. Thom Haye
![Antara Gemerlap Liga Petani atau Popularitas Liga 1: Thom Haye Bakal Berlabuh ke Mana? [Instagram Thom Haye]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/26/63394-thom-haye.jpg)
Pada September 2024, Thom Haye sempat masuk ke dalam daftar 5 pemain termahal di Asia Tenggara. Saat itu, ia punya nilai pasar mencapai 3 juta euro.
Thom Haye yang resmi menjadi WNI pada Maret 2024 langsung mencuri perhatian publik karena dianggap sebagai pemain berkualitas dengan pengalaman luar biasa.
Nilai pasar yang cukup tinggi ketika itu, bahkan tertinggi di Timnas Indonesia saat itu, menjadikan The Professor sebagai sosok yang dianggap berharga.
Baca Juga: Piala Asia U-23: Menanti Debut Gerald Vanenburg, Saatnya Buktikan Kapasitas
Namun hanya dalam waktu kurang dari satu tahun, nilai pasar Thom Haye mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Per data Transfermarkt Juni ini, nilai pasar pemain 30 tahun tersebut hanya ada di kisaran 1 juta euro. Artinya, harganya turun 2 juta euro.
Nilai pasar yang turun itu tidak terlepas dari kurang menonjolnya penampilan Thom Haye musim lalu dan jebloknya performa Almere City secara tim.

Shayne Pattynama resmi menjadi WNI pada Januari 2023. Saat itu, ia masih bermain di Liga Norwegia bersama Viking FK.
Nilai pasar Shayne saat resmi menjadi WNI berada di kisaran 400 ribu euro dan sempat naik menjadi 650 ribu euro pada Desember 2023.
Namun nilai pasarnya berangsur menurun sejak ia pindah ke KAS Eupen pada Januari 2024. Terbaru, nilai pasarnya jeblok menjadi 250 ribu euro saja.
Mirisnya hingga saat ini Shayne Pattynama yang punya pengalaman panjang di Eropa, hingga saat ini belum memiliki klub baru usai berpisah dengan KAS Eupen.
3. Mees Hilgers

Pemain keturunan terakhir yang mengalami penurunan nilai pasar yang sangat drastis usai di naturalisasi adalah bek FC Twente ini.
Saat resmi menjadi WNI pada September 2024 lalu, Mees Hilgers ditaksir bernilai 10 juta euro, menjadikannya sebagai pemain termahal di Asia Tenggara.
Sayangnya performa yang menurun sepanjang musim lalu di klub dan berkurangnya menit bermain karena cedera, bikin nilai pasar Hilgers kini merosot.
Per Juni ini, Transfermarkt menaksir nilai pasar dari Mees Hilgers hanya berada di angka 6,5 juta euro, atau turun 3,5 juta euro kurang dari setahun.
Kontributor: Aditia Rizki