2 Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Antusias Diasuh Guru Patrick Kluivert, Merasa Disambut dengan Hangat

Rabu, 02 Juli 2025 | 19:10 WIB
2 Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Antusias Diasuh Guru Patrick Kluivert, Merasa Disambut dengan Hangat
Para pemain Dewa United termasuk bekas anak buah Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Edo Febriansah berlatih jelang musim baru. [Dok. IG/@dewaunitedfc]

Suara.com - Dua amunisi anyar Dewa United Banten FC, Edo Febriansah dan Wahyu Prasetyo, antusias mengikuti latihan perdana bersama tim Jan Olde Riekerink yang merupakan guru dari pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert.

Menariknya adalah Edo Febriansah dan Wahyu Prasetyo adalah bekas anak asuh eks juru formasi skuad Garuda, Shin Tae-yong alias STY.

Menjalani latihan perdana, keduanya langsung digembleng dengan porsi latihan fisik, baik di gym maupun di lapangan, sebagai persiapan menghadapi turnamen pramusim mendatang.

Edo mengungkapkan antusiasme dan kenyamanannya mengikuti latihan perdananya bersama tim. Pemain yang sebelumnya berbaju Persib bandung itu mengaku tak kesulitan menjalani latihan perdana.

“Saya sangat senang bisa menjalani latihan perdana bersama rekan-rekan baru sekaligus berkenalan dengan mereka. Latihan berjalan lancar dan menyenangkan," kata Edo di Dewa United Training Ground, Tangerang, Rabu (2/7/2025) siang.

"Saya menikmati setiap program yang diberikan pelatih,” jelas mantan pemain Persita Tangerang tersebut.

Pemain berusia 27 tahun itu juga merasa diterima dengan sangat baik oleh skuad berjuluk Banten Warriors. Ini yang membuatnya tak kesulitan menjalani latihan untuk pertama kalinya.

“Atmosfer di dalam tim sangat positif, kami semua memiliki ambisi besar untuk berprestasi. Sambutan dari rekan-rekan juga terasa sangat hangat,” tambahnya.

Senada dengan Edo, Wahyu Prasetyo pun mengaku merasakan sambutan hangat sejak pertama kali bergabung.

Baca Juga: Gabung ke Tim Promosi, Eks Persija Singgung Shin Tae-yong

“Alhamdulillah, saya disambut dengan hangat dan baik di sini karena ada beberapa pemain yang memang sudah saya kenal sebelumnya. Namun, itu sama sekali tidak menjadi masalah dalam proses adaptasi saya,” ucapnya.

Pemain bernomor punggung tiga tersebut juga menceritakan adanya perbedaan dalam pola latihan di Dewa United dibandingkan klub sebelumnya.

Namun, baginya itu bukan masalah besar karena hanya tinggal beradaptasi supaya lebih nyetel dengan Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan.

“Tentunya ada perbedaan signifikan dalam metode latihan dibandingkan tim lama saya. Oleh karena itu, saya harus beradaptasi dengan cepat," ujar Wahyu Prasetyo.

"Namun secara keseluruhan, program latihan di sini sangat baik. Semoga saya bisa terus berkembang lebih baik bersama Dewa United,” tutupnya.

Dewa United Banten FC yang kini dipoles oleh pelatih berlisensi UEFA Pro, Jan Olde Riekerink, terus menunjukkan keseriusannya dalam proyek jangka panjang klub.

Dengan fondasi permainan yang mengedepankan organisasi pertahanan serta transisi cepat, kedatangan Wahyu dinilai akan memperkuat lini belakang yang selama ini menjadi fokus evaluasi tim pelatih.

Langkah transfer ini juga mencerminkan bagaimana Dewa United tak hanya berorientasi pada nama besar, tetapi juga pada pemain-pemain yang punya etos kerja tinggi dan bisa menjadi pilar dalam membangun kekuatan kolektif.

Kombinasi pemain muda dan berpengalaman menjadi strategi klub dalam menjaga keseimbangan skuad yang kompetitif di sepanjang musim.

Dengan persaingan Liga 1 yang semakin ketat dan merata, tambahan tenaga seperti Wahyu Prasetyo jelas menjadi aset penting untuk menjaga konsistensi permainan Dewa United di setiap laga.

Klub berharap, kehadirannya bisa memberikan ketenangan dan kepemimpinan di jantung pertahanan, sekaligus menjadi inspirasi bagi pemain-pemain muda lain di tim.

Selain sebagai penguatan di sektor pertahanan, kehadiran Wahyu Prasetyo juga menunjukkan bahwa Dewa United Banten FC mulai serius dalam menyiapkan tim yang solid, tak hanya untuk musim ini tetapi juga untuk jangka panjang.

Dengan karakter permainan yang lugas, disiplin, dan mampu membaca arah serangan lawan dengan baik, Wahyu dinilai cocok dengan filosofi permainan pelatih Jan Olde Riekerink yang mengutamakan organisasi tim dan kekompakan antarlini.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI