Kena 'Penyakit' Klub Indonesia, Bekas Tim Joey Pelupessy Terancam Kehilangan Seluruh Pemain!

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 03 Juli 2025 | 13:51 WIB
Kena 'Penyakit' Klub Indonesia, Bekas Tim Joey Pelupessy Terancam Kehilangan Seluruh Pemain!
Kena 'Penyakit' Klub Indonesia, Bekas Tim Joey Pelupessy Terancam Kehilangan Seluruh Pemain! [Dok. IG@joeypelupessy]

Suara.com - Fenomena klasik yang kerap terjadi di sepak bola Indonesia kini justru menghantui salah satu klub tradisional Inggris.

Sheffield Wednesday, klub yang sempat dibela oleh gelandang keturunan Indonesia Joey Pelupessy, kini terancam kehilangan seluruh pemainnya akibat tunggakan gaji.

Peringatan serius ini datang langsung dari CEO Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA), Maheta Molango.

Ia menyatakan bahwa sejumlah pemain senior Sheffield Wednesday memiliki peluang sah untuk memutus kontrak mereka lantaran klub gagal membayar gaji tepat waktu.

“Dalam kontrak standar memang disebutkan beberapa situasi di mana seorang pemain bisa mengakhiri kontraknya,” kata Molango dikutip dari The Athletic, Kamis (3/7/2025).

"Itu terjadi jika ada pelanggaran yang serius dan/atau terus-menerus. Itulah yang sedang kami telaah."

Lebih lanjut, Molango menyebutkan bahwa keterlambatan pembayaran bukan pertama kalinya terjadi.

Dalam empat bulan terakhir, sudah tiga kali Sheffield Wednesday terlambat menggaji para pemainnya."

“Sayangnya, Sheffield Wednesday punya pola keterlambatan pembayaran, ini adalah kali ketiga dalam empat bulan terakhir.”

Baca Juga: Pemain Keturunan Indonesia Kelahiran Manchester Kini Main Kasta Ketujuh Liga Inggris

“Kami sudah berkomunikasi dengan para pemain. Peran kami bukan untuk menyuruh mereka harus berbuat apa, tapi memberikan mereka alat dan penjelasan: ‘Inilah opsi yang bisa kalian ambil jika kriterianya terpenuhi’,” lanjutnya.

Situasi krisis ini memuncak pada akhir Juni lalu. Alih-alih membayar penuh gaji bulan Juni, pemilik klub Dejphon Chansiri hanya membayar para pemain U-21 dan sebagian staf non-pemain.

Sementara manajer tim utama, Danny Rohl, justru menerima gaji penuh—diduga sebagai strategi agar jika ada klub yang ingin membajak Rohl, Wednesday masih bisa mendapatkan kompensasi.

Praktis, selain sang pelatih, nyaris seluruh elemen tim senior kini berpotensi pergi secara bebas.

Berdasarkan regulasi FIFA, seorang pemain bisa memutus kontrak jika tidak digaji selama dua bulan berturut-turut.

Namun mereka wajib memberikan notifikasi tertulis selama 15 hari kepada klub agar diberi kesempatan memperbaiki situasi.

Meski demikian, menurut Molango, para pemain Sheffield Wednesday kemungkinan besar bisa langsung mengakhiri kontraknya sekarang juga karena adanya klausul pelanggaran berat dalam kontrak standar pemain sepak bola Inggris.

“Dalam kontrak standar memang disebutkan beberapa situasi di mana seorang pemain bisa mengakhiri kontraknya. Itu terjadi jika ada pelanggaran yang serius dan/atau terus-menerus. Itulah yang sedang kami telaah,” ujarnya menegaskan.

Kondisi internal klub pun kian memburuk. Saat ini, Sheffield Wednesday tengah dikenai sanksi larangan transfer selama tiga bursa oleh English Football League (EFL).

Hukuman ini diberikan akibat keterlambatan pembayaran gaji, termasuk kepada staf dan bahkan HMRC (otoritas pajak Inggris).

Pemilik klub, Dejphon Chansiri, juga telah didakwa atas keterlambatan pembayaran pada bulan Maret dan Mei lalu.

Klub saat ini sedang mengajukan banding atas sanksi tersebut, meski tampaknya upaya itu tak banyak mengubah ketidakpastian yang sedang melanda.

Sheffield Wednesday kini berada di ambang kehancuran struktural.

Klub sedang dalam proses penjualan, belum memiliki fasilitas latihan yang layak karena kompleks baru mereka belum siap digunakan, dan lebih parahnya lagi—belum ada satu pun jadwal pertandingan pramusim diumumkan.

Situasi ini membuat banyak pihak teringat pada "penyakit lama" yang kerap menimpa klub-klub sepak bola Indonesia: gaji tak dibayar, pemain hengkang massal, dan masa depan tim yang menggantung. Bedanya, kali ini terjadi di tanah kelahiran sepak bola, Inggris.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI