3 Penyerang Timnas Indonesia yang Terancam Terdepak karena Mauro Zijlstra

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 05 Juli 2025 | 12:56 WIB
3 Penyerang Timnas Indonesia yang Terancam Terdepak karena Mauro Zijlstra
Pemain keturunan calon penyerang baru Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra. [IG/@maurozijlstra]

Suara.com - Proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia-Belanda, Mauro Zijlstra, dikabarkan akan segera diproses. Andai resmi dinaturalisasi, tiga penyerang Timnas Indonesia diprediksi bisa terdepak dari skuad.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengonfirmasi jika pemain keturunan berikutnya yang akan segera menjadi WNI adalah penyerang FC Volendam tersebut.

Mauro Zijlstra memang masuk dalam rencana jangka panjang PSSI guna memperkuat lini depan Timnas Indonesia.

Dengan kemampuannya sebagai striker murni, pemain berusia 20 tahun ini diharapkan mampu memberikan opsi tambahan di sektor penyerangan.

“Nanti ada striker muda, Mauro (Zijlstra). Kita tahu tim nasional (putra) kita yang muda dan senior masih kekurangan pemain muda. Jadi mudah-mudahan ini bisa menambah juga persiapan buat timnya ke depan nanti," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dikutip dari Antara, Kamis (3/7/2025).

Terkait proses naturalisasi, Erick mengungkapkan bahwa surat sudah dikirimkan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), yang kemudian akan diteruskan ke Menteri Hukum dan HAM, dan pada akhirnya ke Presiden dan DPR untuk proses pengesahan.

“Saya sudah kirim surat ke pak Menpora. Pak Menpora juga sangat terbuka. Terima kasih pak Menpora. Nanti dari pak Menpora diharapkan minggu ini dikirim ke pak Menteri Hukum, lalu minggu depan tentu biasa ke Mensesneg. Dan tentu dapat dukungan Bapak Presiden. Baru proses ke DPR biasanya,” jelasnya.

Zijlstra diproyeksikan tidak langsung bermain di tim senior, melainkan lebih dulu memperkuat Timnas Indonesia U-23 yang kini dilatih oleh legenda sepak bola Belanda, Gerald Vanenburg.

Timnas U-23 akan mengikuti Piala AFF U-23 2025 pada Juli, namun debut Zijlstra kemungkinan besar baru terjadi pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 di bulan September, karena proses naturalisasinya belum tentu rampung pada waktu dekat.

Baca Juga: Ole Romeny Ngeluh Jelang Piala Presiden 2025, Datang ke Tanah Air Bukan Buat Timnas Indonesia

Hadirnya Zijlstra sekaligus menjadi sinyal bahaya buat beberapa pemain depan yang bisa memperkuat Timnas Indonesia.

Bukan tidak mungkin, hadirnya Zijlstra bakal membuat beberapa pemain kehilangan tempatnya di skuad Garuda.

1. Hokky Caraka

Penyerang muda Timnas Indonesia, Hokky Caraka, terciduk bermain di laga antar kampung atau tarkam usai tak dipanggil oleh Patrick Kluivert untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Penyerang milik PSS Sleman terciduk bermain di laga tarkam oleh netizen lewat unggahan video di kanal YouTube Adi Linggapura TV. (IG Hokky Caraka)
Penyerang muda Timnas Indonesia, Hokky Caraka, terciduk bermain di laga antar kampung atau tarkam usai tak dipanggil oleh Patrick Kluivert untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Penyerang milik PSS Sleman terciduk bermain di laga tarkam oleh netizen lewat unggahan video di kanal YouTube Adi Linggapura TV. (IG Hokky Caraka)

Hokky masih cukup sering dipercaya untuk dipanggil memperkuat Timnas Indonesia, termasuk di Timnas U-23 kendati jarang mendapat kesempatan di tim senior Garuda.

Karena Zijlstra masih bisa bermain untuk Timnas U-23, sekaligus diproyeksikan untuk ke Timnas senior, maka posisi Hokky kian terhimpit.

Apalagi dengan kehadiran pelatih baru Timnas U-23, Gerald Vanenburg, yang akan mulai membentuk kerangka skuad untuk turnamen penting tahun ini dan tahun depan.

Jika Zijlstra menunjukkan perkembangan cepat di bawah Vanenburg, kans Hokky untuk bersaing bisa semakin mengecil.

Namanya bisa semakin tersingkirkan baik di Timnas senior maupun di Timnas U-23.

Terlebih, jika Hokky tidak bisa membuktikan dirinya layak menjadi juru gedor Timnas U-23 di Piala AFF U-23 2025 nanti.

2. Rafael Struick

Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, mengunggah pesannya yang mengucapkan rasa terima kasihnya untuk Jakarta di media sosialnya. Ucapan terima kasih ini diberikan penyerang berusia 22 tahun itu setelah dirinya masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/25) kemarin. (IG Rafael Struick)
Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, mengunggah pesannya yang mengucapkan rasa terima kasihnya untuk Jakarta di media sosialnya. Ucapan terima kasih ini diberikan penyerang berusia 22 tahun itu setelah dirinya masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/25) kemarin. (IG Rafael Struick)

Sejak kehadiran Ole Romeny, Struick semakin sulit mendapat kesempatan bermain di Timnas Indonesia.

Hadirnya Zijlstra bisa membuat Struick semakin sulit bersaing, terlebih Zijlstra punya menit bermain lebih banyak di level klub daripada Struick.

Struick kesulitan mendapat menit bermain saat pindah ke Brisbane Roar tahun lalu dan sampai sekarang belum mendapatkan klub baru usai kontraknya tidak diperpanjang.

Zijlstra sendiri tampil cukup konsisten di tim muda FC Volendam. Meski belum menembus tim utama secara penuh, ia mendapat menit bermain reguler di tim U-21 dan dikenal punya naluri mencetak gol yang kuat sebagai penyerang tengah.

Jika Zijlstra mampu menunjukkan performa impresif di ajang U-23 bersama Vanenburg, ia bisa dengan cepat melompati Struick dalam urutan pemilihan striker oleh pelatih senior, Patrick Kluivert.

3. Ramadhan Sananta

Penyerang Timnas Indonesia Diminta Jangan Terlalu Hormat ke Pemain Asing. [Dok. IG Ramadhan Sananta]
Penyerang Timnas Indonesia Diminta Jangan Terlalu Hormat ke Pemain Asing. [Dok. IG Ramadhan Sananta]

Sananta biasanya menjadi opsi penyerang yang dibawa sejak era Shin Tae-yong dan berlanjut di bawah komando Patrick Kluivert.

Jika nantinya Zijlstra resmi menjadi WNI dan bisa membela Timnas Indonesia, Sananta terancam kehilangan tempatnya sebagai opsi lain di lini depan.

Apalagi Sananta saat ini membela klub asal Brunei Darussalam, DPMM FC, yang berada di liga dengan kualitas relatif lebih rendah dibandingkan dengan kompetisi Belanda tempat Zijlstra berkembang.

Performa Zijlstra yang impresif di Eropa bisa menjadi daya tarik lebih bagi Kluivert untuk memilihnya sebagai pelapis, atau bahkan tandem, bagi pemain utama seperti Rafael Romeny.

Sananta harus bisa membuktikan diri masih layak menjadi opsi penyerang yang dipanggil Kluivert dengan bermain impresif bersama klub barunya, DPMM FC.

Jika Mauro Zijlstra berhasil bersinar bersama Timnas U-23 dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, pintu menuju Timnas senior bisa terbuka lebar.

Ia berpeluang tampil pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang akan berlangsung pada Oktober mendatang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI