Efek Buruk Jordi Amat ke Persija: Jalan Terjal Kembali ke Skuad Garuda?

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 09:06 WIB
Efek Buruk Jordi Amat ke Persija: Jalan Terjal Kembali ke Skuad Garuda?
Kepindahan Jordi Amat ke Persija Jakarta untuk musim 2025/2026 mengejutkan banyak pihak dan memunculkan tanda tanya besar soal masa depannya bersama Timnas Indonesia. [IG/Persija]

Suara.com - Kepindahan Jordi Amat ke Persija Jakarta untuk musim 2025/2026 mengejutkan banyak pihak dan memunculkan tanda tanya besar soal masa depannya bersama Timnas Indonesia.

Meski secara domestik langkah ini disambut positif, namun dari sisi timnas, keputusan ini menyimpan sejumlah konsekuensi yang bisa berpengaruh negatif bagi kiprah internasional sang bek senior.

Salah satu dampak paling nyata dari kepindahan ini adalah potensi merosotnya status Jordi Amat di skuad utama timnas.

Sejak era Shin Tae-yong hingga kini Justin Kluivert memegang kendali, kecenderungan pemanggilan pemain diaspora yang merumput di luar negeri semakin dominan.

Nama-nama seperti Elkan Baggott, Sandy Walsh, Jay Idzes, hingga Justin Hubner menjadi tulang punggung pertahanan karena mereka bermain di kompetisi yang lebih kompetitif seperti Liga Inggris, Belgia, Italia, dan Belanda.

Liga 1 Indonesia, meskipun terus berkembang, masih dianggap berada satu hingga dua level di bawah liga-liga tersebut.

Jika Jordi tak mampu mempertahankan performa topnya bersama Persija, ia sangat mungkin tersisih dari skuad utama, terlebih bila muncul pemain muda lokal atau diaspora dengan kualitas lebih baik.

Meski Jordi masih memiliki kualitas dan pengalaman internasional, publik kini mulai mempertanyakan ambisinya setelah ia menolak tawaran dari klub-klub luar negeri.

Dalam wawancara dengan kanal YouTube resmi Persija, Jordi mengakui bahwa dirinya mendapatkan tawaran dari klub Arab Saudi dan bahkan beberapa dari Spanyol.

Baca Juga: 1 Detik Debut di Persija, Jordi Amat Peluang Geser Pemain Lokal Rp 9,56 Miliar

“Ya, ada beberapa klub yang menghubungi saya. Ada juga beberapa rumor yang berasal dari Spanyol, ada tawaran dari beberapa klub Arab Saudi,” ucap Jordi Amat.

“Tapi saya tegaskan kepada agen saya bahwa pilihan utama saya adalah bermain di Indonesia,” sambungnya.

Langkah ini bisa diartikan sebagai sinyal bahwa Jordi tak lagi menargetkan karier di level tertinggi dan memilih kenyamanan bermain di tanah air.

Di usia 33 tahun, keputusan ini mungkin logis dari sisi pribadi, tetapi dari perspektif tim nasional, ini menunjukkan penurunan tantangan kompetitif yang dapat memengaruhi kualitas bertanding.

Justin Kluivert sebagai pelatih kepala telah menekankan pentingnya konsistensi performa dan intensitas kompetisi yang dijalani pemain.

Meski terbuka terhadap pemain yang tampil baik di liga lokal, nyatanya performa di kompetisi luar negeri tetap jadi tolok ukur utama.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI