Ia bergabung dengan tim U-21 dari klub Eredivisie, Excelsior, dan langsung menjadi figur sentral di lini tengah.
Perannya tak tergantikan, terbukti dari catatan 21 penampilan di musim pertamanya.
Ia menjadi motor serangan yang membawa Excelsior U-21 bersaing di papan atas kompetisi junior Liga Belanda, menunjukkan konsistensi performa yang mengesankan.
Meskipun memiliki rekam jejak yang cemerlang, karier Liam Oetoehganal kini berada di persimpangan jalan.
Ia masih berjuang untuk mendapatkan promosi ke tim senior Excelsior dan belum pernah sekalipun dilirik oleh Timnas Belanda di semua kelompok umur.
Situasi inilah yang membuka jendela peluang emas bagi PSSI. Momen ini adalah waktu yang sangat ideal untuk melakukan pendekatan.
Dengan kualitas teknik, visi bermain, dan pengalaman kompetitif yang dimilikinya, Liam adalah profil gelandang modern yang dibutuhkan Timnas Indonesia.
Jika proses naturalisasi dapat diwujudkan, ia tidak hanya akan menjadi jawaban untuk suksesi jangka panjang Thom Haye di tim senior.
Usianya yang baru 20 tahun juga membuatnya menjadi aset berharga untuk Timnas Indonesia U-23, memperkuat generasi masa depan skuad Garuda.
Baca Juga: Selamat Tinggal, Dean James Bagikan Kabar Tak Mengenakan Soal Nasibnya
Kini, bola berada di tangan PSSI. Apakah potensi emas dari Kalimantan Selatan yang telah teruji di Eropa ini akan disambar untuk memperkuat kedalaman skuad Timnas Indonesia? Publik tentu menantikannya.