Minimnya menit bermain musim lalu menjadi bukti bahwa proses transisi tidak berjalan mulus.
Oleh karena itu, masa pramusim menjadi periode krusial yang dapat menentukan arah karier Marselino bersama klub barunya.
Selain menjadi ajang pembuktian, pramusim juga menjadi parameter utama bagi pelatih untuk menilai kesiapan seorang pemain dalam sistem yang diusung tim.
Dalam konteks pengembangan pemain muda, kebijakan peminjaman sering kali digunakan sebagai solusi jangka menengah.
Langkah ini memungkinkan pemain mendapat jam terbang secara reguler di klub lain, sembari tetap terikat kontrak dengan tim utama.
Hal serupa juga kerap diterapkan oleh klub-klub besar Eropa terhadap pemain akademi mereka yang dinilai belum siap tampil secara konsisten di level tertinggi.
Bagi Marselino, kemungkinan peminjaman bukan semata hukuman, melainkan peluang untuk membuktikan kapasitas dirinya di lingkungan kompetitif yang berbeda.
Ini juga dapat menjadi fase penting dalam perjalanan karier profesionalnya, untuk membangun kepercayaan diri serta menyesuaikan diri dengan ritme sepak bola Inggris.
Dukungan dari pelatih, kesiapan mental, serta konsistensi selama latihan dan pertandingan menjadi faktor penentu dalam menentukan masa depannya di Oxford United.
Baca Juga: Bojan Hodak Geram Persib Gagal Menang Gegara Kesalahan di Menit Akhir
Jika mampu memanfaatkan kesempatan yang tersedia selama pramusim, Marselino berpeluang memperpanjang masa tinggalnya bersama tim utama dan menciptakan jejak di sepak bola Eropa.