Suara.com - Timnas Indonesia menunjukkan perkembangan positif di ranking FIFA terbaru Juli 2025.
Timnas Indonesia naik lima peringkat ke posisi 118 dunia, pencapaian terbaik dalam 19 tahun terakhir.
Tepat di atas kita, ada tiga negara dari benua Afrika dengan tradisi sepak bola yang sangat unik, Madagaskar (115), Zimbabwe (116), dan Libya (117).
Seperti apa sepak bola di tiga negara tersebut, berikut ulasannya
Barea: Kejutan Manis dari Pulau Rempah
Tim nasional Madagaskar, yang dijuluki "Barea" (sejenis sapi Zebu yang menjadi simbol negara), adalah bukti nyata bahwa kejutan bisa datang dari mana saja.
Puncak sejarah mereka terjadi pada gelaran Piala Afrika (AFCON) 2019.
Sebagai tim debutan absolut yang tidak pernah diperhitungkan, mereka mengguncang benua dengan melaju hingga babak perempat final, bahkan sempat mengalahkan tim raksasa Nigeria di fase grup.
Fakta Menarik Liga Lokal Madagaskar
Baca Juga: Mauricio Souza Beri Sinyal Duetkan 'Pentolan' Timnas Indonesia di Persija Jakarta
Kompetisi tertinggi mereka adalah Orange Pro League.
Dilansir dari laporan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) dan media Prancis seperti RFI, liga ini baru benar-benar bertransformasi menjadi profesional pada tahun 2019.
Liga ini didominasi oleh klub-klub dari ibu kota, Antananarivo.
Salah satu fakta uniknya adalah format kompetisi yang sering berubah, namun dalam beberapa tahun terakhir telah stabil dengan sistem liga yang lebih konvensional.
Klub seperti Fosa Juniors FC menjadi kekuatan baru yang sempat mencuri perhatian di kompetisi antarklub Afrika.
The Warriors: Talenta Terbelenggu Masalah Federasi
Zimbabwe adalah negara dengan potensi sepak bola yang besar namun seringkali terhambat oleh masalah di luar lapangan.
Dijuluki "The Warriors", mereka secara rutin mampu menghasilkan talenta-talenta yang bermain di liga top Eropa, terutama di Inggris dan Prancis.
Mereka adalah langganan putaran final Piala Afrika, meskipun seringkali kesulitan untuk lolos dari fase grup.
Fakta Menarik Liga Lokal Zimbabwe
Liga domestik mereka bernama Castle Lager Premier Soccer League, menunjukkan adanya dukungan sponsor jangka panjang dari salah satu merek bir terbesar di Afrika.
Menurut laporan dari media seperti BBC Sport Africa, denyut nadi sepak bola Zimbabwe ada di ibu kota, Harare.
Di sinilah tersaji derby terpanas antara dua klub raksasa: Dynamos F.C. (klub paling sukses dalam sejarah Zimbabwe) dan CAPS United.
Atmosfer pertandingan ini dikenal sebagai salah satu yang paling bergemuruh di selatan Afrika.
Namun, perkembangan liga ini sempat terhambat saat federasi sepak bola Zimbabwe (ZIFA) dibekukan oleh FIFA pada 2022-2023 karena intervensi pemerintah, yang berdampak pada partisipasi klub di kompetisi CAF.
Ksatria Mediterania: Semangat di Tengah Konflik
Sepak bola Libya adalah kisah tentang ketahanan dan semangat yang luar biasa.
Dijuluki "Ksatria Mediterania", tim nasional mereka menghadapi tantangan yang tak terbayangkan.
Akibat konflik dan situasi keamanan yang tidak stabil di dalam negeri selama lebih dari satu dekade, mereka hampir tidak pernah bisa memainkan laga kandang di tanah sendiri.
Dilaporkan oleh berbagai media internasional seperti Reuters dan Associated Press, Libya terpaksa memainkan laga "kandang" mereka di negara-negara tetangga seperti Mesir, Tunisia, atau Maroko.
Fakta Menarik Liga Lokal Libya
Liga Premier Libya memiliki salah satu format paling unik di dunia, yang lahir dari kondisi geografis dan keamanan.
Liga ini secara konsisten dibagi menjadi dua grup besar: Grup Timur dan Grup Barat.
Tim-tim teratas dari masing-masing grup kemudian akan bertemu di babak play-off untuk menentukan juara nasional.
Struktur ini diadopsi untuk meminimalkan perjalanan jauh yang berisiko antar wilayah. Puncak dari kompetisi domestik adalah Tripoli Derby yang mempertemukan dua klub tersukses, Al-Ahli Tripoli dan Al-Ittihad.
Ini adalah pertandingan dengan tensi tertinggi yang mampu menghentikan seluruh aktivitas di ibu kota.