Suara.com - Timnas Indonesia mencetak kejutan besar dalam pembaruan ranking FIFA per 10 Juli 2025 setelah resmi melewati posisi salah satu negara paling kontroversial di dunia, Korea Utara.
Dalam pembaruan ini, skuad Garuda naik lima posisi dari peringkat 123 ke 118 dunia, melewati Korea Utara yang turun ke peringkat 119, berdasarkan data yang dirilis FIFA.
Tak hanya menyalip Korea Utara, Timnas Indonesia juga melewati Azerbaijan, Nigeri, dan Togo, menunjukkan tren kenaikan yang impresif di level global.
Kondisi ini menjadikan tim asuhan Patrick Kluivert kian mendekati 100 besar FIFA, sebuah pencapaian yang belum tersentuh selama hampir dua dekade terakhir.
Timnas Indonesia juga semakin menempel ketat rival-rivalnya di Asia Tenggara, seperti Vietnam yang saat ini menempati peringkat 113 usai turun empat tingkat.
![Logo FIFA. [Dok. FIFA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/12/96947-logo-fifa.jpg)
Thailand pun terlempar dari jajaran 100 besar dan kini bertengger di posisi 102, memberi celah lebih besar bagi Indonesia untuk menyalip.
Kemajuan ini tak lepas dari kemenangan penting Timnas Indonesia atas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan lalu yang memberikan tambahan poin signifikan.
Meski sempat kalah telak dari Jepang, dampaknya terhadap ranking tidak besar karena Jepang memiliki peringkat jauh lebih tinggi.
Ke depan, skuad Merah Putih memiliki peluang besar mendulang poin tambahan lewat laga-laga krusial di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Baca Juga: Bukan Timnas Indonesia, Ini Negara ASEAN yang Paling Melesat di Ranking FIFA Juli 2025
Dua pertandingan pada Oktober nanti akan mempertemukan Timnas Indonesia dengan lawan-lawan tangguh berperingkat tinggi, memberi bobot poin yang besar.
Selain itu, FIFA Matchday pada bulan September melawan Kuwait dan Lebanon juga berpotensi menambah pundi-pundi poin.
Jika performa positif ini konsisten, bukan tak mungkin Indonesia akan menembus 100 besar FIFA pada akhir tahun ini.
Peluang lolos ke Piala Dunia 2026 pun terbuka lebar, yang tentunya menjadi momentum sejarah baru bagi sepak bola Indonesia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam