Adaptasi Shayne di Thailand pun dipermudah dengan manajemen klub yang profesional serta dukungan penuh dari suporter Buriram.
Sejak kedatangannya, ia langsung menjalani program latihan intensif dan masuk ke dalam rencana tim utama untuk kompetisi musim baru.
Dari sisi pribadi, Shayne juga mempertimbangkan kestabilan karier jangka panjang.

Bermain di luar negeri menjadi salah satu strategi untuk menjaga performa dan menjaga konsistensinya sebagai bagian dari skuad Timnas Indonesia.
Menit bermain yang reguler dan kualitas pertandingan yang tinggi di Liga Thailand diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kontribusinya di level internasional.
Langkah Shayne memilih bermain di Thailand menunjukkan bahwa pemain keturunan juga mempertimbangkan banyak faktor dalam memilih klub, bukan hanya popularitas atau kedekatan geografis.
Keputusan ini bisa menjadi inspirasi bagi pemain lain untuk mengejar karir di luar negeri demi pengembangan diri dan kontribusi lebih besar untuk sepak bola Indonesia.
Keputusan Shayne Pattynama melanjutkan karir di Thailand juga mencerminkan perubahan arah dari tren pemain keturunan yang selama ini lebih banyak memilih pulang ke Indonesia.
Dengan memilih Buriram United, Shayne menunjukkan bahwa target utama dalam kariernya saat ini bukan sekadar popularitas, melainkan tantangan kompetitif yang bisa mendorongnya mencapai level permainan tertinggi.
Baca Juga: AFF U-23: Timnas Indonesia Diprediksi Menang Mudah Atas Brunei, Kok Bisa?
Di tengah euforia transfer pemain ke Super League Indonesia, Shayne justru mengambil langkah berbeda.
Ia memilih liga yang menawarkan tekanan lebih tinggi, baik dari segi intensitas pertandingan, kualitas lawan, hingga ekspektasi juara.
Buriram dikenal sebagai klub yang menuntut standar tinggi dari para pemainnya, terutama bagi pemain asing yang diharapkan memberi dampak langsung terhadap performa tim.
Posisi Shayne sebagai bek sayap membuatnya harus bekerja ekstra di sistem permainan Buriram yang agresif dan dinamis.
Selain bertahan, ia dituntut berkontribusi dalam membangun serangan.
Ini menjadi tantangan tersendiri yang juga bisa melatih kematangannya sebagai pemain bertipe modern—bisa menyerang dan bertahan dengan sama baik.