Inovasi Wasit di Piala Dunia Antarklub 2025: Dari Bodycam hingga Aturan 8 Detik Tuai Pujian

Galih Prasetyo Suara.Com
Senin, 14 Juli 2025 | 10:57 WIB
Inovasi Wasit di Piala Dunia Antarklub 2025: Dari Bodycam hingga Aturan 8 Detik Tuai Pujian
Pierluigi Collina saat memberikan kartu merah kepada Patrick Kluivert di Piala Dunia 1998 [Tangkap layar Youtube]

Suara.com - Piala Dunia Antarklub 2025 bukan hanya mencatat sejarah dari sisi jumlah peserta, tapi juga jadi ajang uji coba revolusioner di bidang teknologi perwasitan.

Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, memberikan pujian atas inovasi wasit di Piala Dunia Antarklub 2025.

Eks wasit galak Serie A Italia itu menyebut inovasi itu sukses 100 persen.

Untuk pertama kalinya, wasit utama dalam pertandingan mengenakan kamera tubuh (bodycam) yang memberikan tayangan langsung dari sudut pandang sang pengadil lapangan.

Tayangan ini memperlihatkan secara langsung apa yang dilihat wasit saat mengambil keputusan.

Prestasi ini sekaligus menandai gelar kedua Chelsea di ajang Piala Dunia Antarklub. Trofi pertama mereka diraih empat tahun silam, namun masih menggunakan format lama.  (IG Chelsea)
Prestasi ini sekaligus menandai gelar kedua Chelsea di ajang Piala Dunia Antarklub. Trofi pertama mereka diraih empat tahun silam, namun masih menggunakan format lama. (IG Chelsea)

"Ref cam ini hasilnya luar biasa, jauh melampaui ekspektasi kami. Reaksi penonton sangat positif, bahkan banyak yang bertanya, kenapa tidak digunakan di semua pertandingan, bahkan semua olahraga,” ungkap Collina seperti dikutip dari Voetbal International.

FIFA menegaskan bahwa bodycam bukan hanya gimmick hiburan, tapi juga alat edukatif untuk melatih dan mengevaluasi performa wasit, serta membantu menjelaskan keputusan kontroversial kepada publik.

Inovasi lain adalah aturan ketat soal waktu penguasaan bola oleh kiper.

Jika penjaga gawang memegang bola lebih dari 8 detik, maka lawan akan diberikan tendangan sudut (corner kick) sebagai hukuman.

Baca Juga: Kalah di Final Piala Dunia Antarklub, Pelatih PSG: Kami Bukan Pecundang!

Aturan ini langsung menimpa kiper Ronwen Williams dari Mamelodi Sundowns, dan berhasil mencegah pemborosan waktu seperti yang kerap terjadi di masa lalu.

“Tujuannya bukan menghukum, tapi mencegah taktik buang-buang waktu. Fakta bahwa hanya dua kiper yang dihukum selama turnamen menunjukkan aturan ini dipatuhi,” kata Collina.

FIFA juga menyempurnakan sistem semi-automated offside technology (SAOT) yang kini mampu memberi sinyal kepada hakim garis sebelum pemain sempat berlari jauh dalam posisi offside.

Logo FIFA. [Dok. FIFA]
Logo FIFA. [Dok. FIFA]

Teknologi ini diklaim membantu mencegah gol tidak sah dan memperkuat keputusan yang tepat di lapangan.

Kecepatan sistem ini dalam mengirimkan sinyal memberi kejelasan instan dan mengurangi polemik.

Sebanyak 117 ofisial pertandingan dikerahkan dalam Piala Dunia Antarklub 2025.

Mereka mendapatkan pujian karena sukses memimpin pertandingan-pertandingan besar dengan tekanan tinggi, terutama mengingat format turnamen baru yang melibatkan lebih banyak tim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI