Oxford United Main di Kubangan, 'Banjir' Si Jalak Harupat Jadi Sorotan Media Asing

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 14 Juli 2025 | 14:30 WIB
Oxford United Main di Kubangan, 'Banjir' Si Jalak Harupat Jadi Sorotan Media Asing
Oxford United Main di Kubangan, 'Banjir' Si Jalak Harupat Jadi Sorotan Media Asing. [Dok. X/BBCOxford Sport]

Suara.com - Laga final Piala Presiden 2025 antara Port FC melawan Oxford United di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (13/7), menyajikan drama penuh warna.

Bukan hanya karena duel ketat antara wakil Thailand dan tim asal Inggris itu, tetapi juga karena kondisi lapangan yang "banjir" alias tergenang air, yang bahkan menjadi sorotan sejumlah media luar negeri.

Pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Port FC ini berjalan di bawah guyuran hujan deras yang membuat sebagian lapangan bak kolam.

Media lokal Inggris seperti Oxford Mail tak ketinggalan menyoroti laga tersebut sebagai pertandingan dengan “kondisi monsun” yang menyulitkan kedua tim, terutama Oxford United yang dikenal dengan permainan bola pendek mereka.

Sejumlah media Inggris dan netizen di media sosial memberikan perhatian khusus pada buruknya kondisi lapangan.

Foto dan video genangan air di Si Jalak Harupat tersebar luas, memperlihatkan bagaimana pertandingan internasional bisa terganggu hanya karena infrastruktur yang kurang memadai dalam menghadapi cuaca ekstrem.

"Oxford United were beaten 2-1 in the final of the President’s Cup by Thai side Port FC amid monsoon conditions," tulis Oxford Mail, menyoroti cuaca sebagai faktor krusial yang memengaruhi hasil pertandingan.

Sementara Herald Series juga menyoroti laga yang sempat tertunda dengan menyebut akibat "derasnya hujan dan genangan air di beberapa area lapangan."

Reaksi netizen pun beragam. Ada yang menyayangkan penyelenggaraan laga penting di lapangan yang tidak ideal, sementara yang lain justru memuji semangat para pemain yang tetap tampil maksimal meski harus bermain dalam kondisi ekstrem.

Baca Juga: Kalahkan Banyak Wasit Asing, Wasit Asal Jawa Barat Sukses Jadi yang Terbaik di Piala Presiden 2025

Jalannya Pertandingan

Oxford United sempat membuka keunggulan lebih dulu melalui gol Mark Harris di menit kedelapan, setelah wasit memastikan lewat VAR bahwa gol tersebut sah.

Keunggulan The U's sempat memberi asa bagi tim asuhan Gary Rowett untuk membawa pulang trofi pramusim bergengsi ini.

Namun, menjelang turun minum, Port FC berhasil menyamakan kedudukan melalui striker muda andalan mereka, Teerasak Poeiphimai.

Gol tersebut tak hanya mengubah skor menjadi 1-1, tetapi juga mengembalikan momentum ke tangan wakil Thailand yang tampil percaya diri sejak awal turnamen.

Memasuki babak kedua, hujan deras mengguyur wilayah Bandung dan mengubah jalannya pertandingan.

Dalam suasana lapangan yang tergenang, Bordin Phala mencetak gol penentu kemenangan Port FC pada menit ke-48.

Gol tersebut sekaligus menjadikan Phala sebagai salah satu pemain paling bersinar dalam ajang ini.

Pertandingan semakin memanas ketika kapten Port FC, Tanaboon Kesarat, diganjar kartu merah langsung akibat tekel keras terhadap Brian De Keersmaecker.

Insiden tersebut sempat memicu ketegangan antarpemain, dan membuat laga terhenti sejenak. Wasit Firdavs Norsafarov asal Uzbekistan dengan tegas mengusir Kesarat dari lapangan.

Situasi semakin pelik ketika hujan tak kunjung reda. Genangan air di sejumlah bagian lapangan membuat permainan terhambat.

Setelah jeda lebih dari 20 menit yang digunakan ofisial untuk menyeka air, pelatih Oxford melakukan enam pergantian sekaligus.

Nama-nama seperti Elliott Moore, Will Vaulks, hingga Tom Bradshaw masuk untuk menambah daya dobrak.

Namun, kondisi lapangan yang memburuk memaksa Oxford mengubah gaya bermain mereka.

Strategi bola pendek tak lagi efektif, dan tim asal Inggris itu terpaksa mengandalkan umpan-umpan panjang dan bola mati yang belum membuahkan hasil.

Tekanan di Akhir Laga Tak Cukup Selamatkan Oxford
Meski unggul jumlah pemain, Oxford United tak mampu memanfaatkan kesempatan emas tersebut.

Dalam 10 menit terakhir, mereka melancarkan tekanan bertubi-tubi. Tom Bradshaw nyaris mencetak gol penyeimbang pada menit ke-89, namun sundulannya dari jarak dekat hanya melayang di atas mistar gawang.

Lima menit tambahan waktu tidak cukup bagi Oxford untuk mencetak gol. Port FC tetap bertahan rapat dan sesekali melancarkan serangan balik cepat.

Suphanan Bureerat dan Rebin Sulaka hampir saja memperbesar keunggulan Port FC jika bukan karena ketangguhan kiper Matt Ingram.

Peluit panjang berbunyi dan Port FC pun resmi keluar sebagai juara Piala Presiden 2025. Sementara Oxford United harus puas menjadi runner-up setelah menampilkan perlawanan sengit di tengah kondisi yang jauh dari ideal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI