Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, hampir pasti merapat ke klub Super League (sebelumnya Liga 1), Dewa United. Namun, keputusannya untuk berkarier di Tanah Air justru memunculkan tanda tanya besar. Apakah ini langkah yang tepat?
Struick baru saja menyelesaikan kontraknya bersama Brisbane Roar di Australia dan dikabarkan telah sepakat bergabung dengan Dewa United.
Klub berjuluk Banten Warriors itu tengah serius membangun skuad mewah untuk musim depan, yang justru bisa menjadi batu sandungan bagi Struick untuk mendapat menit bermain.
Kedatangan Rafael Struick menambah opsi melimpah di lini depan Dewa United.
Meski hal ini bisa menjadi ajang pembuktian bagi sang pemain, persaingan dalam tim asuhan Jan Olde Riekerink jelas sangat ketat.

Struick dikenal sebagai striker tengah yang juga bisa dimainkan di sisi kiri. Peran ini pun pernah dijalaninya saat membela Timnas Indonesia.
Namun, Dewa United bukan tim sembarangan. Di posisi penyerang, ada nama Alex Martins—top skor Liga 1 musim lalu dengan 26 gol.
Di sektor sayap, dua nama asing, Taisei Marukawa dan Privat Mbarga, telah menjadi langganan starter.
Belum lagi Stefano Lilipaly yang lebih dulu digaet di bursa transfer ini, serta kehadiran Egy Maulana Vikri sebagai striker lokal andalan.
Baca Juga: Gabung Klub Super League, Jens Raven dan Rafael Struick Ternyata Satu Agen
Dengan skuad seperti ini, posisi Rafael Struick di tim utama belum tentu aman, meski tujuannya bergabung adalah untuk mendapatkan menit bermain lebih banyak demi mempertahankan tempat di Timnas Indonesia.
Diuntungkan Regulasi U-23, tapi Cukupkah?
Satu keuntungan yang mungkin bisa dimaksimalkan Struick adalah statusnya sebagai pemain berusia di bawah 23 tahun (U-23). Regulasi Super League 2025/2026 mengharuskan setiap klub menurunkan pemain U-23 minimal selama 45 menit.
Namun, di level kompetisi tertinggi, menit bermain tidak semata-mata didapat karena usia muda. Persaingan ketat dan performa di latihan akan sangat menentukan.
Dikontrak 3 Tahun, Dewa United Yakin
CEO Dewa United, Ardian Satya Negara, mengonfirmasi bahwa timnya akan segera memperkenalkan Rafael Struick secara resmi.
Bahkan, pemain naturalisasi keturunan Belanda ini langsung dikontrak jangka panjang selama tiga tahun.
"Sementara (kontraknya) 3 tahun," ujar Ardian kepada media.
"Dengan regulasi yang ada harusnya dapat menit bermain yang banyak," tambahnya.
Rafael disebut sebagai talenta muda yang cocok dengan visi jangka panjang klub.
Usianya yang masih belia serta potensi besar membuat Dewa United percaya bisa mengembangkan kemampuan Struick lebih jauh.
"Pertama dia pemain muda berbakat, masuk ke dalam regulasi juga untuk U-23 di Indonesia. Selebihnya coach percaya dia punya potensi untuk menjadi pemain yang hebat," jelas Ardian.
"Lebih banyak coach ya, soalnya kan sama-sama dari Belanda, makanya coach pulang juga ke Belanda. Coach temuin Rafael, mereka berbicara di sana, meyakinkan bahwa Dewa mungkin bisa membantu mengembangkan kemampuan dia," lanjutnya.
Kode Kuat dari Struick
Meskipun belum ada pengumuman resmi, kepindahan Struick ke Dewa United sebenarnya sudah terendus publik lewat unggahan Instagram Story miliknya.
Dalam unggahan itu, terlihat seseorang membawa tulisan "Welcome Mr. Rafael S".
Namun, upaya menyembunyikan identitas klub tersebut tampaknya sia-sia. Pria dalam unggahan itu tampak mengenakan celana dengan logo Dewa United (meski tertutup oleh rompi).
Selain itu, nomor punggung 9 yang sebelumnya digunakan Alexis Messidoro kini kosong, menambah spekulasi bahwa nomor tersebut disiapkan untuk Struick.
Struick sebelumnya mencatatkan hanya 10 penampilan dan satu gol bersama Brisbane Roar di A-League musim lalu.
Diharapkan, jika resmi berseragam Dewa United, dia bisa mengembalikan performa terbaiknya.
Namun, jika tidak mendapat kepercayaan pelatih untuk tampil reguler, keputusan Rafael Struick memilih Dewa United bisa menjadi bumerang.
Alih-alih tampil konsisten dan menjaga posisinya di Timnas, ia justru berpotensi terpinggirkan dalam kompetisi internal klub.