UEFA Hukum Arsenal 10 Tahun Buntut Pengaturan Skor, Satu Pemain Dilarang Tampil Seumur Hidup!

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 11:42 WIB
UEFA Hukum Arsenal 10 Tahun Buntut Pengaturan Skor, Satu Pemain Dilarang Tampil Seumur Hidup!
Logo UEFA [Instagram @uefa_official]

Dua ofisial dari FK Radnicki Obrenovac (Serbia), Milan Vignjevic dan Goran Janjusevic, masing-masing menerima larangan terlibat dalam sepak bola selama 10 dan 6 tahun.

Christos Psomiadis, individu lain yang terlibat, juga dijatuhi larangan 8 tahun.

Asosiasi Sepak Bola Montenegro (FSCG) mengonfirmasi keputusan ini dalam pernyataan resmi:

“CEDB (Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA) memutuskan menjatuhkan denda €500.000 serta larangan tampil di semua kompetisi klub UEFA selama 10 tahun, berlaku hingga musim 2034/35.”

UEFA juga telah meminta FIFA untuk memperluas cakupan hukuman ke seluruh dunia.

Artinya, para individu yang terlibat tidak akan bisa melarikan diri ke liga lain atau federasi lain untuk menghindari sanksi tersebut.

Hukuman ini tercatat sebagai salah satu yang terberat dalam sejarah sepak bola Eropa.

Bahkan, vonis tersebut melampaui sanksi 8 tahun yang pernah dijatuhkan kepada klub FK Pobeda dari Makedonia Utara pada 2009 atas kasus serupa.

Selain sebagai bentuk hukuman, langkah UEFA ini juga menjadi sinyal kuat bahwa badan sepak bola tertinggi Eropa tidak mentoleransi praktik kotor yang merusak integritas pertandingan.

Baca Juga: Kiper Ditangkap Polisi, FC Twente Gagal Juara UEFA Cup

Skandal ini juga menjadi pelajaran berharga bagi klub-klub kecil yang tergoda keuntungan instan lewat jalur ilegal.

Lebih lanjut, belum ada komentar resmi dari pihak FK Arsenal Tivat maupun Alashkert FC hingga saat ini.

Namun, insiden ini sudah menjadi catatan hitam dalam sejarah sepak bola Montenegro dan bakal berdampak panjang terhadap reputasi klub tersebut.

Kasus ini menyulut kekhawatiran bahwa praktik pengaturan skor masih menghantui kompetisi level bawah UEFA, terutama di zona Balkan dan Eropa Timur.

Oleh karena itu, UEFA kini didesak untuk meningkatkan sistem deteksi dini dan pemantauan pola taruhan yang mencurigakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI