Siapa Pelatih Irak? Lawan Timnas Indonesia di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kamis, 17 Juli 2025 | 14:45 WIB
Siapa Pelatih Irak? Lawan Timnas Indonesia di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pelatih baru Timnas Irak, Graham Arnold. (Instagram/@iraqnt_en)

Suara.com - Timnas Indonesia resmi menempati Grup B di ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 bertemu dengan Arab Saudi dan Irak.

Drawing untuk ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 sudah selesai digelar di Malaysia pada Kamis (17/7/2025).

Anak asuh Patrick Kluivert yang menempati pot 3 dipastikan bertemu dengan Arab Saudi dan Irak.

Irak bukan lawan yang asing bagi Timnas Indonesia. Tak hanya para pemainnya, tetapi juga sosok pelatih barunya, yakni Grahan Arnold.

Graham Arnold merupakan mantan pelatih Australia yang sempat bertemu timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kala itu, The Socceroos gagal meraih kemenangan saat bertandang ke markas skuad Garuda di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Australia 0-0 yang mendominasi pertandingan.

Usai gagal mengalahkan timnas Indonesia, mengejutkannya Graham Arnold lantas mundur dari jabatannya sebagai pelatih Australia.

Menariknya pelatih berusia 61 tahun tersebut akan kembali melatih tim Asia yang juga mentas di round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Selamat Datang Timnas Indonesia Masuk Grup Neraka Ronde 4

Graham Arnold resmi ditunjuk menjadi pelatih baru Irak pada Sabtu (10/5/2025).

Mantan pelatih Australia tersebut menggantikan peran juru latih Spanyol, Jesus Casas yang belum lama ini dipecat.

"Kami dengan senang hati mengumumkan Graham Arnold sebagai pelatih baru timnas Irak, selamat datang bersama Singa Mesopotamia!" tulis laporan federasi sepak bola Irak di Instagram.

Adapun Jesus Casas berhasil membawa Irak lolos ke round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026. Akan tetapi, pelatih Spanyol itu didepak dari kursi kepelatihan karena dua kali gagal menang di laga terakhir.

Profil Graham Arnold

Pelatih Timnas Irak, Graham Arnold, mengungkapkan rasa frustrasinya karena rencana laga uji coba melawan Kuwait jelang sebagai persiapan menuju ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia gagal terwujud. [IG/@iraqnt_en]
Pelatih Timnas Irak, Graham Arnold, mengungkapkan rasa frustrasinya karena rencana laga uji coba melawan Kuwait jelang sebagai persiapan menuju ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia gagal terwujud. [IG/@iraqnt_en]

Graham Arnold, pelatih sepak bola asal Australia yang lahir di Sydney pada 3 Agustus 1963.

Kariernya di dunia sepak bola dimulai sebagai pemain dengan posisi penyerang yang sempat mengharumkan namanya di Australia, Asia, hingga Eropa.

Selama berkarier di Australia, ia tercatat memperkuat Canterbury-Marrickville, Sydney United, dan Northern Spirit.

Di benua Eropa, Arnold sempat merumput bersama Roda JC dan NAC Breda di Belanda serta Standard Liege dan Charleroi di Belgia.

Menjelang pensiun, ia melanjutkan kariernya di Asia bersama Sanfrecce Hiroshima di Jepang sebelum kembali ke Australia dan gantung sepatu pada tahun 2000.

Meski resmi pensiun di awal milenium, nyatanya Arnold telah meniti jalur kepelatihan sejak masih aktif bermain pada musim 1989/1990 dan 1999/2000.

Baru pada 2000 ia benar-benar fokus melatih, dimulai dengan menjadi asisten pelatih tim nasional di bawah Frank Farina dan Guus Hiddink hingga 2006.

Setelah Hiddink mundur, Arnold dipercaya menjadi pelatih sementara timnas Australia hingga gelaran Piala Asia 2007 di empat negara Asia Tenggara.

Usai turnamen tersebut, Australia menunjuk Pim Verbeek sebagai pelatih utama dan membuat Arnold kembali ke posisi asisten sampai 2009.

Arnold lalu melanjutkan kiprah kepelatihannya di level klub bersama Central Coast Mariners dari 2010 hingga 2013.

Keberhasilannya membawa Mariners juara Liga Australia 2012/2013 membuatnya direkrut klub Jepang, Vegalta Sendai, pada Februari 2014.

Namun masa jabatannya di Jepang hanya berlangsung dua bulan sebelum akhirnya dipecat dan pulang untuk menukangi Sydney FC.

Di Sydney FC, ia bertahan selama empat musim dan mempersembahkan gelar Liga Australia 2016/2017 serta Piala Australia 2017/2018.

Prestasi di level klub membuka jalan bagi Arnold kembali menangani tim nasional senior dan U-23 Australia.

Pada Piala Asia 2019, ia membawa tim senior Australia hingga perempat final namun gagal melangkah lebih jauh.

Sebaliknya, bersama tim U-23, Arnold sukses meraih peringkat ketiga di Piala Asia U-23 2020 dan mengantarkan Australia lolos ke Olimpiade Tokyo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI