Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia

Jum'at, 18 Juli 2025 | 18:26 WIB
Kebijakan Kuota Ugal-ugalan Pemain Asing Dinilai Hambat Transformasi Sepak Bola Indonesia
Duel pemain asing milik Persib Bandung dan Dewa United FC dalam Piala Presiden 2025. (pssi.org)

Suara.com - Kebijakan kuota pemain delapan pemain asing hingga maksimal 11 pemain di Super League 2025/2026 menimbulkan pro dan kontra.

Sebelumnya, I League sempat menetapkan bahwa setiap klub Super League dapat memiliki maksimal 11 pemain asing, dengan 8 pemain asing diperbolehkan bermain dalam satu pertandingan.

Namun, kebijakan ini menuai polemik dan penolakan dari berbagai pihak, termasuk dari Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI).

Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, turut memberikan tanggapan terhadap kebijakan yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru.

Menurutnya, keputusan tersebut tidak sejalan dengan semangat transformasi sepakbola yang telah dijalankan oleh PSSI selama dua tahun terakhir di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

"Kebijakan 8 pemain asing itu berlebihan dan justru bertentangan dengan arah pembangunan sepakbola nasional," kata Akmal dalam rilis, Jumat (18/7/2025).

"Ketum PSSI sudah menegaskan perlunya dikoreksi menjadi 7, dan kami di Save Our Soccer sepenuhnya mendukung," ujar dia.

Akmal memaparkan, bila ILeague hadir dengan visi profesional dan kemasan yang lebih maju, maka harus pula berpihak pada potensi muda Indonesia yang kini semakin melimpah, khususnya di kelompok usia U-19 dan U-23.

Menurutnya, perkembangan ini adalah bukti dari reformasi federasi, dan sudah semestinya kompetisi menjadi ruang aktualisasi bagi para talenta tersebut.

Baca Juga: Erick Thohir: Kritik Saya Tidak Masalah, Tapi Jangan Pecah Belah Timnas Indonesia

"Jam bermain untuk pemain muda, terutama U23, harus ditambah secara signifikan. Itulah satu-satunya jalan untuk membangun skill, karakter, dan mental juara dalam kompetisi panjang seperti I.League. Klub wajib memberi peran lebih, bukan sekadar tempat latihan," tegasnya.

Akmal menambahkan, penguatan peran pemain muda dalam kompetisi akan menjadi indikator keberhasilan transformasi sepak bola Indonesia, sekaligus mendorong klub-klub mengambil tanggung jawab lebih dalam pembinaan dan regenerasi.

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pihaknya telah mengirim surat resmi ke PT Liga Indonesia Baru (I League) agar jumlah pemain asing yang dapat didaftarkan klub dibatasi maksimal tujuh pemain saja.

"Saya sudah mengirim surat ke PT LIB. Kita dari PSSI sudah rapat, dan mungkin pekan depan LIB akan bertemu kami. Bahwa kami melihat delapan pemain asing dalam satu game itu terlalu banyak. Jadi kita putuskan itu cukup tujuh," ujar Erick Thohir dikutip dari Antara.

Selain membatasi pemain asing, PSSI tetap mewajibkan klub memainkan pemain U-23 minimal 45 menit, sebagai bagian dari upaya regenerasi dan pengembangan pemain muda lokal.

Erick juga menyoroti fenomena pulang kampungnya para pemain diaspora, yang semakin memperkuat klub-klub lokal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI