Suara.com - Berikut empat pemain keturunan jebolan akademi top Eropa yang bisa langsung membela Timnas Indonesia tanpa perlu proses naturalisasi.
Timnas Indonesia diketahui memiliki banyak pemain keturunan yang bisa dicomot untuk membela timnya, baik dari level senior hingga kelompok umur.
Para pemain keturunan ini umumnya memiliki darah keturunan dari kakek dan neneknya. Namun ada beberapa pula yang memiliki darah keturunan dari ayah dan ibunya.
Untuk para pemain keturunan yang telah berusia 18 tahun dan memiliki darah keturunan langsung dari ayah dan ibunya, punya kesempatan untuk membela Indonesia tanpa naturalisasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006, anak yang lahir dari orang tua berbeda kewarganegaraan dan memiliki kewarganegaraan ganda terbatas, bisa memilih menjadi WNI setelah usia 18 tahun.
Kasus menjadi WNI tanpa naturalisasi ini pernah dilakukan Elkan Baggott dan Cyrus Margono, karena orang tuanya merupakan WNI.
Nah, selain Elkan dan Cyrus, masih ada beberapa nama pemain muda Timnas Indonesia yang bisa dicomot tanpa perlu naturalisasi.
Hal ini sesuai dengan klaim akun Instagram @kabarbolagaruda, di mana para pemain muda ini bisa dipilih untuk membela Timnas Indonesia kelompok umur.
(https://www.instagram.com/p/DMJq-nDTk6d/?utm_source=ig_web_copy_link)
Baca Juga: AFC Mafia? Timnas Indonesia Tergabung di Grup Neraka
Meski tak memegang kewarganegaraan ganda terbatas, karena darah keturunan yang dimilikinya, para pemain ini tak perlu menjadi WNI untuk bisa membela tim kelompok umur.
Kira-kira, siapa saja para pemain muda tersebut? Berikut daftarnya.

Nama Riedewald bukanlah nama yang asing bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Hal ini tak lepas dari sosok Jairo Riedewald yang merupakan pemain keturunan Grade A.
Nah, Jairo Riedewald memiliki keponakan bernama Kenzo Riedewald yang punya darah keturunan dari kakek dan neneknya.
Saat ini, pemain berusia 18 tahun itu tercatat bermain bersama Willem Tilburg II U-21. Ia bergabung tim ini pada musim panas 2025.
Sebelum itu, pemain yang berposisi winger kiri ini sempat menimba ilmu di akademi FC Utrecht, Almere City, Ajax Amsterdam, hingga AZ Alkmaar.
2. Kyano Penso
![Kyano Penso Winger Lincah PSV Keturunan Indonesia-Kuba: Piawai Cetak Gol [Instagram Kyano Penso]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/18/89533-kyano-penso.jpg)
Kyano Penso merupakan pemain muda keturunan Indonesia lainnya yang bisa dicomot oleh PSSI untuk membela tim kelompok umur.
Berbeda dengan Kenzo yang asal-usulnya diketahui, Kyano sendiri belum diketahui secara pasti darah keturunannya.
Terlepas dari itu, pemain yang baru berusia 17 tahun ini punya kiprah mentereng. Bermain sebagai bek kanan, saat ini dirinya tercatat bermain di PSV Eindhoven U-17.
Selain itu, Kyano pernah bermain untuk tim nasional kelompok umur untuk dua negara, yakni Belanda U-17 dan Curacao U-17.

Jika Kenzo Riedewald berposisi winger kiri, Timnas Indonesia bisa melengkapinya dengan pemain keturunan berposisi winger kanan pada diri Miles Mathis de Vries.
Miles de Vries diketahui memiliki darah keturunan Surabaya dari nenek pihak sang ayah. Karenanya, ia bisa dicomot untuk membela Timnas Indonesia.
Saat ini, pemain berusia 15 tahun itu tercatat bermain di FC Utrecht, dan dirinya tercatat memegang kewarganegaraan Belanda.
Karenanya ia bisa dicomot langsung oleh PSSI untuk dimasukkan ke Timnas Indonesia U-17 yang akan bertarung di Piala Dunia U-17 2025.

Demiane Agustien merupakan pemain keturunan yang berposisi sebagai gelandang tengah dan juga bisa dipasang sebagai winger kiri.
Pemain berusia 17 tahun ini merupakan putra dari Kenny Agustien, seorang pesepak bola asal Belanda yang malang melintang di Eredivisie dan Liga Inggris.
Adapun soal darah keturunannya didapatkan dari sang ibu. Diketahui, orang tua dari sang ibu berasal dari Jakarta.
Saat ini, Agustien tercatat menimba ilmu di klub Inggris. Ia tergabung di akademi tim kasta kedua Inggris, yakni Derby County.
(Felix Indra Jaya)