Suara.com - Mendominasi di babak pertama, Timnas Indonesia malah kebobolan di babak kedua babak semifinal Piala AFF U-23 2025.
Laga semifinal Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 dan Thailand di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada Jumat (25/7/2025), berlangsung sengit di 45 menit pertama.
Namun Thailand U-23 di menit ke-60 justru sukses unggul terlebih dahulu lewat gol yang dicetak Yotsakorn Burapha.
Striker Thailand berusia 20 tahun itu sukses merobek gawang Muhammad Ardiansyah yang membuat Thailand unggul di menit ke-60.
Gol dari Yotsakorn Burapha seolah menghancurkan dominasi Jens Raven Cs di babak pertama.
![Yotsakorn Burapha vs Timnas Indonesia U-23: Akan Balas Dendam atau Kembali Jadi Korban? [Instagram Yotsakorn Burapha]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/24/21178-yotsakorn-burapha.jpg)
Anak asuh Gerald Vanenburg tunjukkan statistik gila di 45 menit pertama, dengan melepaskan 7 kali tembakan, dan penguasaan bola mencapai 79 persen.
Tak hanya itu, akurasi umpan Jens Raven Cs juga sangat bagus, yakni 86 persen dari 309 kali operan.
Thailand U-23 di babak pertama hanya lepaskan 3 kali tembakan, dengan penguasaan bola 20 persen saja.
Mimpi Buruk Itu Bernama Yotsakorn Burapha
Baca Juga: 7 Kali Tembakan di Babak I, Timnas U-23 Tinggal Tunggu Waktu Koyak Gawang Thailand
Striker muda milik Chonburi FC ini bukanlah sosok asing bagi Timnas Indonesia U-23.
Ia tercatat sebagai satu-satunya pemain Thailand yang sudah dua kali merasakan pahitnya kekalahan dari Garuda Muda dalam momen penting sepanjang 2023.
Burapha, yang kini berusia 20 tahun, memiliki catatan mentereng: 12 penampilan dan 7 gol di level U-23, serta 6 caps bersama timnas senior Thailand.
Ia juga menjadi salah satu striker tersubur di SEA Games 2023, dengan koleksi empat gol, hanya kalah dari Ramadhan Sananta dan Fajar Fathurrahman.
Namun, di balik catatan impresif itu, tersimpan dua luka besar yang datang dari tangan Timnas Indonesia.
Yang pertama tentu tak terlupakan, final SEA Games 2023. Burapha mencetak gol dramatis pada menit ke-90+7 untuk membuat skor imbang 2-2.
Tapi bukannya berbalik unggul, Thailand justru dibantai 2-5 oleh Indonesia lewat tiga gol di babak tambahan.
Burapha bermain penuh malam itu, menjadi saksi Garuda Muda mencetak sejarah merebut medali emas pertama di SEA Games.
Tak sampai di situ, beberapa bulan kemudian, Burapha kembali jadi starter saat Thailand ditaklukkan 1-3 oleh Indonesia di semifinal Piala AFF U-23 2023.
Yang lebih menyakitkan, laga itu digelar di kandang Thailand dan skuad mereka diisi pemain-pemain terbaik. Sebaliknya, Indonesia tampil tanpa banyak nama utama—namun tetap keluar sebagai pemenang.
Kini, Burapha kembali akan menghadapi mimpi buruk yang sama, Timnas Indonesia, kali ini di rumah mereka sendiri, di hadapan puluhan ribu suporter yang siap menggetarkan SUGBK.
Pertanyaannya sederhana, apakah Burapha sudah pulih dari trauma masa lalu?
Jika tidak, laga semifinal ini bisa menjadi kekalahan ketiga dalam dua tahun dari tim yang sama—dan semakin mengukuhkan dominasi Indonesia atas Thailand di level U-23.
Namun jika ia berhasil mengatasi tekanan dan tampil percaya diri, Burapha bisa jadi simbol kebangkitan dan balas dendam Thailand atas luka-luka yang belum sembuh.
Ini bukan sekadar pertandingan semifinal, tapi juga momen pribadi yang sarat emosi bagi sang striker muda.
Yotsakorn Burapha akan menulis sejarah di SUGBK — entah sebagai pahlawan kebangkitan Thailand, atau kembali jadi korban keperkasaan Garuda Muda. Kita tunggu saja, siapa yang akan berdiri tegak di akhir pertandingan.