Suara.com - Sinyal bahaya menyala keras untuk PSIM Yogyakarta helang menghadapi kompetisi BRI Super League 2025/2026.
Betapa tidak, tim Laskar Mataram belum menunjukkan performa impresif selama uji coba pramusim.
Terbaru, mereka kalah 0-1 dari klub Liga 2, Barito Putera di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Jumat (1/8/2025) pukul 15.00 WIB silam.
Itu adalah kekalahan keempat yang mereka dapatkan setelah tumbang dari Persik Kediri, Persis Solo dan Bali United.
Praktis, satu-satunya kemenangan yang didapatkan saat pramusim ketika mengalahkan PSIS Semarang, 1-0 di Stadion Mandala Krinda.
Meski demikian, pelatih PSIM, Jean-Paul Van Gastel, menjelaskan bahwa tujuan utama laga uji coba adalah untuk meratakan menit bermain bagi seluruh pemain, serta menajamkan skema permainan.
"Tujuan kita bermain di laga uji coba ini adalah untuk menyamakan menit bermain," kata pelatih asal Belanda tersebut dilansir Minggu (3/8/2025).
"Pemain yang dirasa kurang dan kemarin-kemarin belum mendapatkan jatah bermain, kami utamakan main hari ini," tambah Van Gastel.
Dengan pemerataan kesempatan bermain, Van Gastel berharap seluruh pemain memiliki kesiapan fisik dan mental yang setara saat menghadapi laga perdana Super League 2025/26.
Baca Juga: BRI Super League: Kondisi Prima, Persik Kediri Percaya Diri Tatap Kompetisi
PSIM Yogyakarta dijadwalkan akan bertandang ke markas Persebaya Surabaya di Gelora Bung Tomo pada Jumat (8/8/2025).
Menghadapi tantangan pertama melawan 'Bajul Ijo', mantan manajer NAC Breda itu memiliki harapan besar.
"Tentu saja, saya berharap kami menang," ujarnya.
Namun, ia juga menyadari bahwa timnya tidak diunggulkan. “Tetapi, ini akan menjadi pertandingan yang sulit bagi kami dalam pertandingan pertama di liga. Saya tidak sabar, saya menyukai atmosfernya,” ungkap Van Gastel.
Tidak Ada Pemain Cadangan, Semua Berkesempatan Sama
Saat disinggung mengenai komposisi pemain, Van Gastel kembali menegaskan bahwa tidak ada istilah tim inti atau cadangan.