Suara.com - Timnas Indonesia bisa ketambahan pemain keturunan baru berdarah Bogor yang memiliki kemampuan menjadi Playmaker atau gelandang serang. Siapa dia?
Peran Playmaker atau gelandang serang merupakan salah satu peran penting di sepak bola modern. Pasalnya dalam peran ini, seorang pemain harus memiliki kreativitas dalam menciptakan serangan.
Di Timnas Indonesia, peran ini sejatinya tak lagi digunakan karena formasi yang digunakan oleh Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert dalam lima tahun terakhir.
Kedua pelatih itu memilih menggunakan pakem tiga bek yang membuat posisi gelandang hanya diberikan kepada gelandang tengah dan gelandang bertahan saja.
Selain itu formasi tiga bek ini berfokus pada kreativitas dari sisi lapangan, sehingga pemain dengan peran Playmaker tak begitu dibutuhkan.
Meski begitu, Timnas Indonesia bisa saja tetap merekrut pemain keturunan bertipe Playmaker jika kreativitasnya suatu saat dibutuhkan.
Salah satu pemain keturunan bertipe Playmaker itu adalah Justin Brouwer. Ia merupakan pemain keturunan yang baru terjaring oleh netizen Tanah Air, @futboll.indonesiaa, di Instagram.
Lantas siapakah sosok Justin Brouwer itu? Seperti apa kiprahnya dan dari mana darah keturunannya berasal? Berikut rangkumannya.
Profil Justin Brouwer
Justin Brouwer merupakan pemain keturunan Bogor yang lahir di Nieuwegein, Belanda, pada 19 Mei 2010 atau saat ini berusia 15 Tahun.
Baca Juga: Kontroversi Azizah Salsha Istri Pratama Arhan, Kemarin Diduga Selingkuh Kini Main Bareng Mantan
Darah keturunan yang dimilikinya berasal dari Bogor, Jawa Barat. Diketahui, darah keturunan itu datang dari kakeknya dari pihak sang ayah.
Kakeknya dari pihak sang ayah itu lahir di Bogor. Alhasil berdasarkan regulasi FIFA, Brouwer bisa dinaturalisasi oleh Timnas Indonesia.
Brouwer sendiri berposisi sebagai gelandang tengah dan gelandang serang. Hal ini membuatnya merasa memiliki kreativitas untuk membantu permainan dan serangan timnya.
“Saya memiliki memiliki kemampuan sebagai playmaker handal dalam umpan-umpan akurat untuk menerobos garis pertahanan lawan,” ucapnya, dikutip dari @futboll.indonesiaa di Instagram.
“Saya memiliki visi membaca luas area lapangan untuk mengatur tempo permainan. Saya akan scan area lapangan untuk menciptakan peluang menyerang dan umpan pada rekan saya,” tambahnya.
Kemampuan ini cocok untuk Timnas Indonesia level kelompok umur dan juga senior di masa mendatang karena minimnya pemain kreatif dari dalam negeri.