Suara.com - Timnas Indonesia dijadwalkan tampil dalam FIFA Matchday melawan Lebanon dan Kuwait di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada bulan September mendatang. Laga ini menjadi momen penting untuk memperkuat skuad Garuda menjelang babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
FIFA Matchday yang digelar sesuai kalender resmi membuat kompetisi Super League 2025/2026 libur sementara. Persebaya Surabaya tetap bisa memakai Stadion Gelora Bung Tomo tanpa harus mengubah jadwal pertandingan mereka.
Keputusan ini disambut baik oleh Persebaya Surabaya karena mereka tak perlu kehilangan markas saat Timnas Indonesia bertanding. Tim berjuluk Bajul Ijo tetap memiliki akses penuh terhadap stadion kebanggaan warga Surabaya tersebut.
"Tidak mengganggu jadwalnya Persebaya karena ini kan FIFA match day. Liga kan berhenti," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kepada awak media.
![Timnas Indonesia Dihancurkan Jepang, Patrick Kluivert Dapat Peringatan [Instagram Patrick Kluivert]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/10/59240-patrick-kluivert.jpg)
Biasanya Timnas Indonesia menggelar laga kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Namun kali ini, Stadion Gelora Bung Tomo dipercaya sebagai tempat yang ideal untuk menyambut FIFA Matchday.
Erick Thohir menyebut bahwa pemilihan venue di Surabaya dimaksudkan agar suasana sepak bola nasional tidak hanya terpusat di Jakarta. Suporter dari kota lain juga layak mendapat kesempatan mendukung langsung tim nasional kebanggaan mereka.
"Suporter Surabaya ingin tatap muka langsung dengan Coach Patrick (Kluivert) dan seluruh pemain bintang-bintang. Silakan dukung akan bermain di sini melawan Kuwait dan Lebanon," jelas Erick.
Laga melawan Lebanon dan Kuwait dirancang sebagai bagian dari persiapan penting menuju putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama dua lawan berat yaitu Arab Saudi dan Irak.
Kualifikasi zona Asia akan berlangsung di dua negara, yakni Arab Saudi dan Qatar, pada tanggal 8 hingga 14 Oktober 2025. Timnas Indonesia perlu menyiapkan strategi terbaik agar dapat bersaing dengan dua raksasa Timur Tengah tersebut.
Baca Juga: Selamat Datang 1 Detik Jay Idzes Gabung Torino Cetak Sejarah dan Rekor Pemain Paling...
Uji coba kontra Lebanon dan Kuwait dianggap relevan karena kedua negara berasal dari kawasan yang sama seperti calon lawan grup. Ini akan memberikan simulasi atmosfer dan gaya bermain yang serupa dengan lawan di babak kualifikasi nanti.
Format yang digunakan pada putaran keempat adalah sistem round robin di mana setiap tim saling bertemu sekali. Dua tim teratas dari grup akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026.
![Kenapa Patrick Kluivert Tak Anti Stefano Lilipaly Seperti STY? [Dok. KitaGaruda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/09/67113-kenapa-patrick-kluivert-tak-anti-stefano-lilipaly-seperti-sty.jpg)
Sementara itu, peringkat ketiga akan masuk jalur play-off untuk memperebutkan satu tempat melalui babak interkontinental. Karena itu, uji coba di FIFA Matchday menjadi tolok ukur awal performa timnas dalam laga resmi ke depan.
Pelatih Patrick Kluivert memiliki waktu yang sangat terbatas untuk meramu strategi dengan komposisi pemain terbaik. Laga melawan Kuwait dan Lebanon adalah kesempatan emas untuk menilai kesiapan tim.
Stadion Gelora Bung Tomo dipilih karena memenuhi standar FIFA dan punya atmosfer yang mendukung. Selain itu, antusiasme warga Surabaya terhadap sepak bola selalu tinggi.
Kehadiran Timnas Indonesia di kota pahlawan diharapkan mampu membangkitkan semangat nasionalisme di daerah. Ini juga menjadi langkah nyata pemerataan hiburan sepak bola ke luar Jakarta.
Erick Thohir memastikan stadion tetap dapat digunakan Persebaya Surabaya usai FIFA Matchday berakhir. Jadi, tidak akan terjadi bentrok jadwal dengan kompetisi Super League.
Kehadiran Jay Idzes dan pemain bintang lainnya tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi suporter lokal. Mereka bisa menyaksikan langsung performa pemain yang selama ini hanya ditonton di layar kaca.
PSSI juga tengah mendorong agar laga uji coba ini bisa dimanfaatkan sebagai ajang promosi sepak bola nasional. Animo masyarakat Surabaya yang terkenal militan menjadi kunci sukses gelaran tersebut.
Timnas Indonesia saat ini sedang dalam proses pembentukan kerangka tim utama yang solid. Momen FIFA Matchday menjadi ujian awal bagi pelatih dan pemain untuk menunjukkan kualitas mereka.
Tidak hanya secara teknis, laga ini juga dinilai penting secara taktik dan psikologis. Bermain di depan publik yang fanatik akan menambah tekanan sekaligus motivasi.
Jika ingin menantang Arab Saudi dan Irak secara kompetitif, Indonesia harus tampil dominan saat menghadapi Kuwait dan Lebanon. Ini juga akan memberi gambaran kesiapan lini depan dan pertahanan secara menyeluruh.
Stadion Gelora Bung Tomo yang berkapasitas besar memberi keunggulan dalam dukungan moral bagi Timnas Indonesia. Suara suporter menjadi senjata tambahan saat laga uji coba berlangsung.
Momentum ini juga bisa dimanfaatkan untuk membangun sinergi antara klub dan tim nasional. PSSI berkomitmen menjaga keharmonisan dengan klub-klub seperti Persebaya Surabaya.
Laga persahabatan ini diharapkan bisa menjadi batu loncatan menuju hasil maksimal di kualifikasi zona Asia. Semua pihak terlibat telah menyiapkan segala kebutuhan teknis dan logistik untuk mendukung kesuksesan pertandingan.
Keputusan bermain di luar Jakarta dinilai sebagai strategi PSSI untuk mendekatkan Timnas Indonesia dengan masyarakat daerah. Ini adalah langkah penting dalam membesarkan basis pendukung nasional secara merata.
Suporter Surabaya dikenal memiliki semangat luar biasa saat mendukung klub maupun tim nasional. Dengan semangat itu, atmosfer di Stadion Gelora Bung Tomo diprediksi akan sangat meriah.
Kondisi rumput dan fasilitas di stadion Surabaya sudah disiapkan untuk memenuhi standar internasional. Pemerintah daerah juga turut membantu agar segala persiapan berjalan lancar.
Bagi pelatih Patrick Kluivert, laga ini akan menjadi bahan evaluasi sebelum memasuki fase kompetisi sesungguhnya. Ia akan memanfaatkan setiap menit laga untuk menguji semua sektor permainan.
Timnas Indonesia butuh dukungan dari semua pihak termasuk federasi, pelatih, pemain, dan tentu saja suporter. Dengan sinergi itu, peluang lolos ke Piala Dunia 2026 tetap terbuka.