Suara.com - Lini serang Timnas Indonesia menjadi sorotan jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dua nama penyerang keturunan Indonesia, Ole Romeny dan Mauro Zijlstra, mencuri perhatian penggemar sepak bola Indonesia.
Romeny, bomber andalan Garuda, kini terancam absen karena cedera, sementara Zijlstra, calon pemain naturalisasi, tampil menggila bersama FC Volendam.
Siapa yang lebih tajam untuk mengisi ujung tombak Indonesia?
![Pesepak bola Timnas Indonesia Ole Lennard Romenij melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas China pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025). [ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Lmo/tom]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/17/55092-ole-romeny.jpg)
Ole Romeny: Penyerang Serba Bisa dengan Jam Terbang Tinggi
Ole Romeny, penyerang berusia 25 tahun berdarah Medan, telah menjadi tumpuan Timnas Indonesia di bawah pelatih Patrick Kluivert.
Bermain untuk Oxford United, Romeny dikenal sebagai penyerang serba bisa yang mampu beroperasi di sayap kanan, kiri, atau sebagai ujung tombak.
Ole mencatatkan 208 penampilan dengan 42 gol dan 15 assist sepanjang kariernya, dengan total 11.706 menit bermain.
Di Eredivisie 2024/2025 bersama FC Utrecht, ia mencetak dua gol dalam 10 laga sebelum pindah ke Oxford.
Baca Juga: Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Senjata Rahasia Garuda di Jeddah?
Keunggulan Romeny terletak pada kecepatan, akselerasi, dan kemampuan cut-inside untuk menciptakan peluang.
Ia juga berkontribusi dalam build-up play, membantu skema taktik dinamis Kluivert.
Gol penalti krusialnya melawan China di Kualifikasi Piala Dunia (5/6/2025) menjadi bukti ketajamannya di momen penting.
Namun, cedera pergelangan kaki yang dideritanya saat membela Oxford di Piala Presiden 2025 (10/7/2025) membuatnya diragukan tampil melawan Arab Saudi pada Oktober 2025, membuka peluang bagi pemain lain.

Mauro Zijlstra: Target Man Muda dengan Insting Gol Mematikan
Mauro Zijlstra, striker berusia 20 tahun berdarah Sunda, menjadi harapan baru Timnas Indonesia.