Suara.com - Langkah Timnas Indonesia dalam mempersiapkan diri menuju putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia tampak berbeda dibandingkan pesaing-pesaingnya di Grup B.
Skuad Garuda menjadi satu-satunya tim yang memilih menggelar laga uji coba sepenuhnya di dalam negeri.
Pada FIFA Matchday September 2025 mendatang, anak asuh Patrick Kluivert dijadwalkan menghadapi Kuwait dan Lebanon di Surabaya.
Kedua laga ini akan menjadi tolok ukur terakhir sebelum menghadapi lawan-lawan berat di babak berikutnya.
![Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, yang kini berstatus bebas transfer setelah kontraknya tak diperpanjang Almere City usai tim itu terdegradasi dari Eredivisie, dirumorkan akan tetap bermain di Liga Belanda musim depan. [Dok. IG/thom haye]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/11/12024-thom-haye.jpg)
Namun, pendekatan ini cukup kontras dengan negara-negara pesaing seperti Irak dan Arab Saudi, yang justru memilih untuk melakoni uji coba di luar negeri demi mengasah mental tandang dan pengalaman internasional.
Arab Saudi misalnya, telah menghadapi Amerika Serikat pada Juni lalu dan akan berhadapan dengan Republik Ceko dalam waktu dekat.
Irak pun tak ketinggalan, mereka memilih Thailand sebagai lawan dalam agenda pemusatan latihan internasional.
Langkah yang diambil Timnas Indonesia menimbulkan pertanyaan: apakah uji coba di kandang sudah cukup untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan sekelas Arab Saudi di putaran keempat nanti?
Di bawah arahan pelatih Patrick Kluivert, Timnas Indonesia saat ini mengantongi rekor dua kemenangan dan dua kekalahan dari empat pertandingan.
Baca Juga: Jadwal Borussia Monchengladbach di Bundesliga 2025/2026: Kapan Debut Kevin Diks?

Kluivert menilai laga kontra Kuwait dan Lebanon akan menjadi ujian penting untuk mematangkan taktik dan komposisi pemain.
Sementara itu, PSSI memiliki alasan tersendiri mengapa pertandingan uji coba digelar di Surabaya, bukan di luar negeri atau bahkan di Jakarta.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pemilihan lokasi ini bertujuan untuk mempererat hubungan timnas dengan publik di berbagai daerah.
"Kita tidak main di Jakarta supaya mereka yang sebagian belum pernah main di luar Jakarta bisa mulai merasakan berkunjung ke kota lain," kata Erick Thohir dikutip dari YouTube Bung Binder.
Erick juga menjelaskan bahwa pemilihan Surabaya disesuaikan agar tidak mengganggu jadwal kompetisi klub lokal, terutama Persebaya.
Selain itu, agenda ini juga menjadi bagian dari promosi timnas serta upaya membangun atmosfer sepak bola nasional yang merata.
Namun, jika menilik strategi negara-negara kuat lainnya di Asia, tampak bahwa mereka lebih agresif dalam melakukan persiapan.
Qatar dijadwalkan menghadapi Austria, sedangkan Oman akan bertandang ke markas Uzbekistan.
Uni Emirat Arab bahkan telah menguji kemampuan mereka melawan tim Eropa seperti Lecce (Serie A) dan Mallorca (La Liga).
Langkah ambisius para pesaing ini menunjukkan betapa seriusnya mereka mempersiapkan tim menghadapi babak selanjutnya.
Dengan begitu, wajar jika muncul tanda tanya: apakah strategi uji coba lokal yang dipilih Timnas Indonesia akan cukup efektif? Patut ditunggu hasinya pada Oktober mendatang.
Kontributor : Imadudin Robani Adam