Suara.com - Timnas Indonesia ogah melakoni partai away saat laga FIFA matchday September 2025. Skuad Garuda bakal menjamu dua tim Asia Barat, Kuwait dan Lebanon, di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Keputusan ini terbilang menarik, mengingat laga tersebut menjadi bagian dari persiapan menghadapi putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober.
Idealnya, laga away justru lebih tepat untuk membiasakan pemain dengan atmosfer tandang, terutama menghadapi Irak dan Arab Saudi di Grup B.
Lalu, kenapa Timnas justru ogah away? Berikut tiga alasannya:
1. Efektivitas Strategi Persiapan dan Pemilihan Lawan

Timnas Indonesia tetap bermain di kandang bukan karena keterbatasan anggaran atau gengsi, tetapi berdasarkan alasan teknis.
"Kenapa kita lakukan persiapan di Indonesia melawan tim-tim Timur Tengah di Surabaya? Karena kita ingin menghadapi lawan yang punya karakteristik mirip dengan Irak dan Arab Saudi," kata Erick dilansir dari kanal YouTube Bung Binder.
PSSI menilai Kuwait dan Lebanon memiliki gaya bermain yang mirip dengan calon lawan di grup, sehingga tetap relevan untuk dijadikan lawan uji coba.
Selain itu, momen FIFA Matchday ini adalah satu-satunya kesempatan ideal mengumpulkan pemain-pemain yang bermain di luar negeri.
2. Surabaya Bangun Atmosfer Semi-Tandang

Biasanya, Timnas Indonesia bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Baca Juga: Negara Afrika Jadi Ancaman Timnas Indonesia di Ranking FIFA
Namun kali ini, GBT Surabaya dipilih sebagai venue pertandingan. Tujuannya adalah menciptakan atmosfer baru yang berbeda dari kandang utama.
"Kita main di Surabaya supaya pemain yang belum pernah merasakan atmosfer di luar Jakarta bisa beradaptasi dengan suasana berbeda," jelas Erick.
Dengan begitu, pemain bisa mulai terbiasa bermain di luar zona nyaman, sebuah simulasi kecil sebelum menghadapi atmosfer berat di kandang lawan seperti Riyadh atau Baghdad.
3. Minimalisasi Risiko Cedera dan Jaga Kebugaran
![Update Ranking FIFA Negara ASEAN Timnas Indonesia Turun, Malaysia Melejit. [Dok. KitaGaruda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/13/45541-kevin-diks.jpg)
Bermain di luar negeri membawa risiko kelelahan akibat perjalanan dan adaptasi.
Maka dari itu, bermain di satu tempat sepanjang agenda FIFA Matchday jadi solusi untuk menjaga kondisi fisik pemain.
"Kita tidak mau ambil risiko. Lebih baik di satu tempat agar kondisi fisik pemain terjaga dan meminimalkan potensi cedera," tambahnya.