Super League 2025 Dimulai, Semen Padang Aman dari Sanksi FIFA Namun PSM Makassar Masih Terjebak

Rabu, 06 Agustus 2025 | 22:25 WIB
Super League 2025 Dimulai, Semen Padang Aman dari Sanksi FIFA Namun PSM Makassar Masih Terjebak
PSM masih bersengketa dengan mantan pemainnya, Wiljan Pluim. Jika belum selesai sebelum laga perdana, kedua klub tidak dapat menurunkan pemain baru. (ileague)

Suara.com - Menjelang dimulainya Super League 2025, dua tim besar, Semen Padang dan PSM Makassar, menghadapi kondisi berbeda terkait sanksi FIFA registration bans.

Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, menyatakan bahwa Semen Padang sudah menyelesaikan kewajiban administratifnya dan tinggal menunggu automatic clearance dari FIFA.

"Yang Semen Padang itu sudah menyelesaikan dan sudah juga disampaikan kepada FIFA, bahwa portalnya itu di FIFA biasanya membutuhkan banyak hari. Tapi ada regulasi, ada ketentuan yang baru di FIFA, maksimal empat hari kerja mereka ada yang namanya automatic clearance," kata Ferry Paulus.

Dengan kondisi itu, Semen Padang diperkirakan segera keluar dari daftar larangan registrasi FIFA sebelum laga perdana Super League 2025 berlangsung.

Berbeda dengan Semen Padang, PSM Makassar masih belum menyelesaikan polemik dengan mantan gelandangnya, Wiljan Pluim, yang kini sudah pensiun.

"Kalau PSM memang masih belum istilahnya sepakat, itu lebih tepatnya sengketa kepada Pluim ada perpindahan transfer yang masih belum clear," tambah dia.

Kondisi PSM Makassar ini membuat mereka belum bisa mendaftarkan pemain baru untuk pertandingan awal Super League 2025.

Hal ini membuat PSM Makassar harus memaksimalkan pemain musim lalu dalam laga perdana melawan Persijap Jepara di Stadion Gelora B.J. Habibie pada Jumat (8/8).

Sementara itu, Semen Padang dijadwalkan menghadapi Persib Bandung di Stadion GBLA, Bandung, keesokan harinya Sabtu (9/8) pukul 15.30 WIB.

Baca Juga: Jadwal Super League 2025: Persija vs Persis, Persib vs PSIM, Dewa United Siap Bersaing Demi Juara

Jika sampai waktu pertandingan status kedua tim belum berubah, maka mereka hanya boleh memainkan skuad lama yang tersisa dari musim sebelumnya.

"Untuk klub-klub yang nantinya masih belum selesai pencabutan clearance dari FIFA, tentunya kalo per hari ini berarti dua klub ini tidak dapat mendaftarkan pemain baru. Jadi pemain yang sudah ada itu masih bisa dimainkan, tapi kalo pemainnya enggak cukup, ya tentunya sanksinya akan semakin berat," ujar Ferry Paulus.

Semen Padang dan PSM Makassar termasuk dari lima klub asal Indonesia yang masuk daftar larangan FIFA bersama PSIS Semarang, Kalteng Putra, dan Persiwa Wamena.

Adapun PSIS kini bermain di Championship, sedangkan Kalteng Putra dan Persiwa sudah tidak berpartisipasi di liga profesional karena kini bermain di Liga 4.

Super League 2025 sendiri akan dibuka secara resmi pada Jumat (8/8) dan pendaftaran pemain dibuka hingga 29 Agustus.

"Pendaftaran pemain awal musim Super League itu kalau tidak salah sampai 29 Agustus. Periode itu harus diselesaikan oleh klub-klub ini," ujar Ferry Paulus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI