Suara.com - Alexander Isak top skor Newcastle United saat ini tengah jadi sorotan di bursa transfer musim panas 2025.
Keinginanya untuk pindah ke Liverpool jadi bola panas. Ia terbaru bahkan dikabarkan berlatih terpisah dari skuat Newcastle United.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran besar mengingat Isak merupakan tumpuan utama lini depan Eddie Howe.
Newcastle sebenarnya sudah menyiapkan rencana cadangan dengan membidik Benjamin Sesko dari RB Leipzig.
![Liverpool Harus Bayar Berapa agar Newcastle Melepas Alexander Isak? [Instagram Alexander Isak]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/08/70100-alexander-isak.jpg)
Namun, meski sudah melayangkan tawaran fantastis senilai £70 juta, Manchester United bergerak lebih cepat dan berhasil mengamankan tanda tangan bomber Slovenia tersebut.
Sebelum jadi sorotan di bursa transfer musim panas ini, seperti apa perjalanan karier Isak?
Kisah awal Alexander Isak
Lahir dan besar di Solna, pemain muda berdarah Eritrea ini disebut-sebut sebagai pewaris sah Henok Goitom, mantan bintang AIK sekaligus sosok yang menjadi panutan baginya.
“Saya selalu dibandingkan dengan Henok. Itu hal yang besar untuk saya. Dia banyak memberi saya nasihat dan dukungan,” ujar Isak dalam wawancara dengan media Swedia, aftonbladet
Baca Juga: Statistik Suram di Anfield, Darwin Nunez Lahir Kembali di Arab Saudi
Isak adalah produk murni akademi AIK Solna, klub yang memang terkenal berani memberi kesempatan bagi pemain muda.
Dalam sejarahnya, banyak lulusan akademi AIK yang berhasil menembus level atas sepak bola Eropa, seperti Robin Quaison hingga Noah Sonko Sundberg.
Tidak heran jika pada usia 15 tahun, Isak sudah mendapat kesempatan berlatih dengan tim senior.
![Tawaran Rp2,3 Triliun Diabaikan, Liverpool Mundur dari Perburuan Alexander Isak [Instagram Alexander Isak]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/02/95286-alexander-isak.jpg)
Postur tubuhnya yang tinggi menjulang—sekitar 190 cm—membuatnya semakin menonjol di antara para pemain sebaya.
Namun, yang membuatnya istimewa bukan hanya tinggi badan atau kemampuan mencetak gol, melainkan kecerdasan bermain dan peran taktis yang ia jalankan.
“Pelatih tidak hanya ingin saya berlari dan menyerang. Dia ingin saya menjadi bagian dari pembangunan serangan, memegang bola, dan mendistribusikannya,” jelas Isak.