Hubner mengakui dirinya sengaja menunggu tawaran yang paling tepat.
Fortuna Sittard menurutnya adalah langkah realistis untuk mengembangkan karier di level tinggi.
“Ya, saya sengaja menunggu. Saya pikir Fortuna Sittard adalah langkah yang baik bagi saya untuk berkembang,” imbuhnya.
Pengalaman di liga top seperti Eredivisie ia anggap jauh lebih penting ketimbang sekadar nominal gaji.
Hal ini tak lepas dari pengalamannya di Wolverhampton Wanderers, di mana ia gagal menembus tim utama dan hanya bermain di level akademi.
“Ya, 100 persen. Karena saya pikir di usia saya, saya harus mendapatkan sebanyak mungkin menit bermain,” katanya.
Tegaskan Alasan Tolak Indonesia
Hubner pun kembali menegaskan bahwa keputusannya menolak bermain di Indonesia bukan karena meremehkan, melainkan murni soal prioritas karier.
“Saya bisa saja bermain di Indonesia sekarang, tapi saya pikir dari segi olahraga itu bukan pilihan yang tepat,” pungkas bek naturalisasi Timnas Indonesia itu.
Baca Juga: Bintang di Asia, Rookie di Eropa: Justin Hubner Cerita Hidup di Dua Dunia
Kontributor : Imadudin Robani Adam