Suara.com - PSSI secara resmi telah menunjuk Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknik atau dirtek yang baru, mengisi posisi yang telah lama kosong.
Dikenal sebagai sosok di balik keajaiban timnas Yordania yang sukses menembus final Piala Asia, Alexander Zwiers diharapkan mampu membawa angin segar dan fondasi yang kuat bagi pengembangan sepak bola Indonesia.
Pengumuman ini dilakukan di Hotel Mulia, Jakarta, pada Senin (25/8/2025) malam.
Dalam konferensi pers perdananya, Zwiers yang memiliki koneksi personal dengan Indonesia melalui sang istri, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan.
"Saya ada koneksi terima kasih kepada PSSI, Erick Thohir, Jordi Cruyff sudah dipercaya. Saya punya istri orang Indonesia sudah di sini dari bulan Juli," kata Alexander Zwiers.
"Ini suatu menyenangkan merasakan cuaca hangat di Indonesia," jelasnya.
Alex sapaan akrabnya, langsung membeberkan visi awalnya usai menjadi dirtek PSSI.
Ia menekankan pentingnya pembangunan sepak bola dari level paling bawah atau grassroots sebelum melangkah ke tingkat profesional.

"Saya percaya kesuksesan itu dibangun bersama mau itu di sebuah negara atau klub, itu caranya buat membentuk bangun bersama. Saya percaya harus dimulai dari bawah grass root sebelum ke tingkat profesional," jelasnya.
Baca Juga: 3 Negara yang Bisa Gantikan Kuwait untuk Jadi Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday
"100 hari pertama saya akan obesrvasi, analisa, menilai bagaimana tujuan bersama, isi kekosongan buat di mana saja," pungkasnya.
Rekam Jejak Mentereng
Sebelum menjadi sorotan utama bersama Yordania, Zwiers telah malang melintang di dunia kepelatihan dan pengembangan teknik di berbagai negara.
Mengawali karier di tim junior SC Cambuur dan FC Groningen, ia kemudian berkelana ke Qatar, Meksiko (saat Johan Cruyff menjadi penasihat Guadalajara), Kazakhstan, hingga Arab Saudi, sebelum akhirnya berlabuh di Federasi Sepak Bola Yordania pada 2019.
Puncak kariernya terjadi di Piala Asia lalu, di mana Yordania yang sebelumnya tidak diunggulkan berhasil menciptakan sejarah dengan melaju hingga partai final.
“Negara ini benar-benar geger,” kata Zwiers dikutip dari NOS.nl.
“Semua orang sangat bangga, turnamen ini dijalani dengan begitu intens di Yordania,” imbuhnya.