UEFA Bungkam Soal Israel, Tapi Rusia Tetap Dihukum: Standar Ganda?

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 03 September 2025 | 20:34 WIB
UEFA Bungkam Soal Israel, Tapi Rusia Tetap Dihukum: Standar Ganda?
Logo UEFA [Instagram @uefa_official]
Baca 10 detik
  • Rusia tetap terisolasi dari sepak bola internasional
  • UEFA akui keputusan penuh dilema namun tak ada tanda pencabutan sanksi
  • UEFA dituding terapkan standar ganda dengan kasus Israel

Suara.com - Badan sepak bola Eropa (UEFA) akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi terkait peluang Rusia untuk kembali tampil di ajang sepak bola internasional.

Sejak invasi militer Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, FIFA dan UEFA sepakat untuk menjatuhkan sanksi tegas, semua tim nasional maupun klub Rusia dilarang berpartisipasi dalam kompetisi resmi.

Hingga kini, larangan tersebut tetap berlaku dan belum ada tanda-tanda akan dicabut.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menegaskan bahwa situasi geopolitik menjadi alasan utama di balik keputusan tersebut.

Sejak larangan itu diberlakukan, Rusia telah melewatkan dua ajang terbesar sepak bola dunia.

Ilustrasi pangkalan militer Rusia. [Ist]
Ilustrasi pangkalan militer Rusia. [Ist]

Mereka gagal tampil di Piala Dunia 2022 di Qatar dan dipastikan juga tidak akan ikut serta di Piala Dunia 2026 karena tidak bisa mengikuti babak kualifikasi.

Partisipasi terakhir Rusia di turnamen besar terjadi pada Piala Dunia 2018, saat mereka menjadi tuan rumah dan melaju hingga perempat final.

Namun, sejak saat itu, sepak bola Rusia terisolasi dari panggung global.

UEFA bahkan lebih dulu memastikan Rusia tidak akan ambil bagian di Kualifikasi Euro 2024, sebuah keputusan yang mempertegas betapa seriusnya sanksi yang dijatuhkan.

Baca Juga: Pot Drawing UCL dan Jadwal Liga Champions Musim 2025/2026

Dalam wawancaranya dengan POLITICO, Ceferin menyinggung bahwa keputusan melarang Rusia memang penuh dilema.

“Larangan untuk tim Rusia berlangsung sekitar tiga setengah tahun. Apakah perang berhenti? Tidak. Jadi untuk sekarang, saya tidak tahu,” kata Ceferin.

Ia menambahkan, keputusan itu awalnya muncul karena tekanan politik yang sangat kuat. Namun kini, tekanan lebih banyak datang dari masyarakat sipil.

“Secara pribadi, saya tidak suka melarang atlet bertanding. Olahraga seharusnya menunjukkan jalan, bukan menghukum pemain. Tapi kenyataannya, situasi perang membuat kami harus mengambil langkah ekstrem,” jelasnya.

Menariknya, pernyataan UEFA tentang Rusia muncul di tengah polemik lain.

Beberapa pihak mulai mempertanyakan mengapa Israel masih diizinkan tampil di kompetisi Eropa meski konflik di Gaza menelan banyak korban jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?