- Erling Haaland kecewa dan marah kepada klub masa kecilnya
- Hubungan emosional Haaland dengan Bryne FK sangat kuat
- Protes keras Haaland menunjukkan kepeduliannya terhadap transparansi dan kondisi klub lamanya
Suara.com - Striker Manchester City, Erling Haaland, meluapkan amarahnya kepada klub masa kecilnya, Bryne FK.
Usut punya usut, kemarahan Haaland disebabkan keputusan pihak klub memutus kontrak tiga pemain tanpa alasan jelas.
Haaland bergabung dengan akademi klub tersebut sejak usia lima tahun, sebelum menjalani debut senior di usia 15 tahun.
Dari sanalah kariernya mulai menanjak hingga kemudian pindah ke Molde FK pada 2017, dan akhirnya menjadi bintang besar di Borussia Dortmund serta Manchester City.
Bagi warga Bryne, Haaland adalah ikon. Pada 2022, sebuah mural dirinya diresmikan di kota kecil tersebut.
Bahkan, setahun berselang, ia merogoh kocek pribadi sekitar NOK 175.000 (setara Rp 20 miliar) untuk membiayai perjalanan 200 suporter agar bisa mendukung klub di laga playoff.
Namun, pada 2 September lalu, Bryne FK yang kini terpuruk di posisi ke-14 dari 16 tim Eliteserien, merilis pernyataan resmi terkait pemutusan kontrak tiga pemain, Axel Kryger, Jens Husebø, dan Robert Undheim.
“Kami telah sepakat untuk mengakhiri kontrak dengan Axel Kryger, Jens Husebø, dan Robert Undheim. Kami berterima kasih atas kontribusi mereka dan berharap yang terbaik di masa depan,” tulis pernyataan klub.
Sayangnya, Bryne FK tidak memberikan alasan jelas mengenai keputusan tersebut. Hal inilah yang membuat Haaland bereaksi keras.
Baca Juga: Gelandang Manchester City: Jaga Eliano Reijnders di Persib Bandung
Lewat akun Snapchat-nya, Haaland menuliskan pesan bernada protes, “Speak out, Bryne FK. What the hell is going on?”
Ia bahkan mengaku tidak bisa tidur karena memikirkan situasi di klub lamanya.
“Ya, seharusnya saya tidur, tapi ada kekacauan di klub rumah saya, itu membuat saya marah, jadi saya tidak bisa tidur,” jawabnya ketika ditanya salah satu pengikutnya.
Kontributor: M.Faqih