Arab Saudi Panik Hadapi Timnas Indonesia, Lucuti Kekuatan Garuda Lewat Cara Ini

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 24 September 2025 | 09:36 WIB
Arab Saudi Panik Hadapi Timnas Indonesia, Lucuti Kekuatan Garuda Lewat Cara Ini
Timnas Arab Saudi tampil impresif di FIFA Matchday September dengan menang atas Makedonia Utara dan imbang kontra Republik Ceko. [Dok. IG Saudiint]
Baca 10 detik
  • Arab Saudi trauma rekor buruk melawan Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
  • Faktor non-teknis berupa fanatisme suporter Indonesia bikin Saudi panik.
  • AFC batasi kuota WNI di stadion Riyadh hanya 5 ribu orang dari potensi 1,5 juta diaspora.

Suara.com - Arab Saudi kembali memainkan perang urat saraf jelang bentrokan melawan Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pertandingan pertama akan berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Riyadh, pada 8 Oktober 2025.

Sejak hasil mengecewakan di fase sebelumnya, Saudi memang tak lagi setenang dulu. 

Dalam pertemuan terakhir, Indonesia membuat kejutan besar.

Leg pertama di Arab Saudi berakhir imbang 1-1, lalu di Jakarta, Jay Idzes dan kawan-kawan sukses menundukkan tim asuhan Roberto Mancini dengan skor 2-0. 

Kekalahan itu bahkan membuat Mancini angkat kaki, meninggalkan jejak trauma mendalam yang kini diwarisi pelatih baru, Herve Renard.

Namun, persoalan Saudi tak hanya berhenti di soal taktik.

Ada satu faktor lain yang justru bikin mereka semakin waspada: kekuatan suporter Timnas Indonesia. 

Dukungan fanatik publik Merah Putih dikenal menjadi “pemain ke-12” yang sulit ditandingi.

Menyadari potensi besar itu, AFC bersama panitia lokal (LOC) membatasi jumlah pendukung Indonesia yang bisa hadir di Riyadh hanya sekitar 5 ribu orang. 

Padahal, di fase ketiga lalu, Indonesia mencatatkan rekor jumlah penonton terbanyak di Asia dengan 325.593 orang, mengalahkan 17 negara lainnya.

Jika tidak dibatasi, stadion di Riyadh bisa saja dipenuhi lautan merah-putih.

Sebab, jumlah WNI di Arab Saudi diperkirakan mencapai 1,5 juta orang. 

Belum lagi tenaga kerja Indonesia di negara tetangga seperti UEA, Qatar, Kuwait, hingga Bahrain yang masuk kawasan Gulf Cooperation Council (GCC).

Pengamat sepak bola Gusnul Yakin menilai pembatasan kuota ini tak bisa dilepaskan dari strategi psywar Saudi. 

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI