Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 30 September 2025 | 18:29 WIB
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi? [Instagram]
Baca 10 detik
  • Sepak bola modern menyumbang emisi besar yang setara dengan satu negara kecil.
  • UEFA dan penyelenggara turnamen besar sudah mendorong penggunaan transportasi umum, stadion bertenaga surya, efisiensi energi, hingga program daur ulang
  • Banyak pesepak bola, dari Hector Bellerin hingga Gary Lineker, aktif bersuara dan bertindak nyata mendukung isu lingkungan.

Suara.com - Di balik euforia gol, sorakan suporter, dan pesta juara pada kompetisi sepak bola, ada sisi lain yang jarang dibicarakan, dampak lingkungan dari sepak bola modern.

Menurut laporan terbaru, industri sepak bola global menghasilkan lebih dari 30 juta ton emisi karbon dioksida setiap tahun — jumlah yang setara dengan total emisi satu negara kecil seperti Denmark.

Angka ini sebagian besar disumbang oleh perjalanan udara tim maupun suporter, konsumsi energi di stadion, hingga limbah makanan dan plastik yang menumpuk usai pertandingan.

Jejak Karbon: Dari Premier League hingga Turnamen Dunia

Sebuah studi terhadap 100 laga Premier League mencatat ada 81 penerbangan domestik hanya dalam waktu dua bulan.

Ironisnya, banyak penerbangan tersebut menempuh jarak yang sebenarnya bisa dijangkau lewat kereta atau bus.

Praktik serupa juga terlihat di Euro dan Copa America, di mana mobilitas tim dan fans antarnegara membuat jejak karbon semakin membengkak. Apalagi di Piala Dunia 2025 mendatang yang akan berlangsung di 3 negara.

Sebagai respons, UEFA mulai mendorong penggunaan transportasi umum dan kendaraan listrik selama Euro 2024.

Badan sepak bola Eropa itu bahkan berkomitmen untuk memangkas emisi hingga 50% pada 2030, dan mencapai target net zero pada 2040.

Menurut laporan terbaru, industri sepak bola global menghasilkan lebih dari 30 juta ton emisi karbon dioksida setiap tahun [Tangkap layar X]
Menurut laporan terbaru, industri sepak bola global menghasilkan lebih dari 30 juta ton emisi karbon dioksida setiap tahun [Tangkap layar X]

Limbah Stadion Jadi Sorotan

Bukan hanya transportasi, masalah limbah juga mendapat sorotan besar.

Baca Juga: Skandal Naturalisasi: Setelah Facundo Garces, Giliran Imanol Machuca Ditendang Klub

Survei Rising Ballers menunjukkan bahwa 72% suporter Gen Z peduli pada isu lingkungan, dengan 40% menilai limbah stadion sebagai penyumbang utama jejak karbon sepak bola.

Sebagai langkah nyata, UEFA bekerja sama dengan sponsor besar seperti Heineken, PepsiCo, dan Just Eat untuk mengurangi limbah makanan serta plastik sekali pakai.

Program daur ulang dan kompos juga diterapkan di stadion tuan rumah Euro dan Copa America 2024, sesuai pedoman Circular Economy Guidelines yang baru diluncurkan pada 2023.

Stadion Ramah Lingkungan Mulai Jadi Tren

Turnamen besar kini juga menuntut stadion yang lebih ramah lingkungan.

Di Copa America, tujuh stadion sudah menggunakan tenaga surya, termasuk Mercedes-Benz Stadium di Atlanta dan Levi’s Stadium di California.

Di Eropa, UEFA mewajibkan stadion tuan rumah Euro 2024 memenuhi standar ketat dalam efisiensi energi dan konservasi air.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI